29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:48 AM WIB

Ini Curhatan Taufik Selepas Disanksi Komdis PSSI, Nyelekit…

DENPASAR – Lagi-lagi Bali United tertimpa musibah. Belum selesai duka Serdadu Tridatu setelah kalah menyakitkan kontra Yangon United dan tersingkir di AFC Cup 2018, kali ini sanksi cukup berat kembali diberikan Komdis PSSI.

Sanksi ini adalah buntut dari protes keras gelandang Bali United Muhammad Taufiq kepada wasit Untung yang memimpin pertandingan kontra Perseru Serui.

Taufiq diberikan sanksi larangan bermain empat kali di Liga 1 2018 terhitung sejak pekan keempat melawan Persela Lamongan.

Padahal, Taufiq sudah berada di Surabaya bersama Serdadu Tridatu untuk persiapan menghadapi Persela Lamongan.

Sanksi dari Komdis PSSI ini diberikan karena dalam tayangan ulang, Taufiq terlihat mendorong dada wasit setelah insiden tidak diberikannya penalti pada menit ke-92.

Saat itu sudah jelas tangan Kelvin Wopi dengan aktif menyentuh bola cungkilan Yandi Sofyan. Bukan hanya sanksi larangan bertanding sebanyak empat kali, Taufiq juga harus membayar denda sebesar Rp 50 juta.

Bagaimana tanggapan Taufiq? Tentu saja gelandang mungil ini sangat kecewa dengan keputusan Komdis PSSI.

Apalagi dia dan rekan-rekan dirugikan dengan keputusan wasit Untung yang memimpin jalannya pertandingan Perseru Serui.

“Pastinya saya sangat kecewa dengan keputusan ini. Saya waktu itu juga hanya melakukan protes saja. Tapi, mereka menganggap berbeda,” kata Taufik.

“Anda bisa lihat sendiri, keputusan wasit saat itu benar-benar merugikan Bali United,” ungkap Taufik.

Mantan gelandang Persib Bandung ini baru tahu sanksi yang diberikan pagi kemarin di Jakarta. Memang Bali United sedang berada di Jakarta setelah lawatan dari Myanmar.

Baru pagi tadi, skuad asuhan Widodo Cahyono Putro ini bertolak ke Surabaya. Dia berharap mendapatkan keringanan sanksi dari Komdis PSSI.

“Sekarang saya serahkan ke manajemen saja,” beber pemilik nomor punggung delapan ini. Dia juga meminta Komdis PSSI berlaku adil dengan melihat pertandingan secara utuh.

Dengan sanksi berat ini juga bisa mencoreng Taufiq yang memang terkenal sebagai pemain yang tidak memiliki track record yang buruk.

“Wasit yang memimpin pertandingan juga harus dilihat. Bagaimana keputusannya. Selama saya di dunia sepakbola, saya sangat respect dengan siapapun.

Banyak wasit yang saya kenal. Waktu lawan Perseru, kami berjuang di jalan yang benar,” pungkasnya. 

DENPASAR – Lagi-lagi Bali United tertimpa musibah. Belum selesai duka Serdadu Tridatu setelah kalah menyakitkan kontra Yangon United dan tersingkir di AFC Cup 2018, kali ini sanksi cukup berat kembali diberikan Komdis PSSI.

Sanksi ini adalah buntut dari protes keras gelandang Bali United Muhammad Taufiq kepada wasit Untung yang memimpin pertandingan kontra Perseru Serui.

Taufiq diberikan sanksi larangan bermain empat kali di Liga 1 2018 terhitung sejak pekan keempat melawan Persela Lamongan.

Padahal, Taufiq sudah berada di Surabaya bersama Serdadu Tridatu untuk persiapan menghadapi Persela Lamongan.

Sanksi dari Komdis PSSI ini diberikan karena dalam tayangan ulang, Taufiq terlihat mendorong dada wasit setelah insiden tidak diberikannya penalti pada menit ke-92.

Saat itu sudah jelas tangan Kelvin Wopi dengan aktif menyentuh bola cungkilan Yandi Sofyan. Bukan hanya sanksi larangan bertanding sebanyak empat kali, Taufiq juga harus membayar denda sebesar Rp 50 juta.

Bagaimana tanggapan Taufiq? Tentu saja gelandang mungil ini sangat kecewa dengan keputusan Komdis PSSI.

Apalagi dia dan rekan-rekan dirugikan dengan keputusan wasit Untung yang memimpin jalannya pertandingan Perseru Serui.

“Pastinya saya sangat kecewa dengan keputusan ini. Saya waktu itu juga hanya melakukan protes saja. Tapi, mereka menganggap berbeda,” kata Taufik.

“Anda bisa lihat sendiri, keputusan wasit saat itu benar-benar merugikan Bali United,” ungkap Taufik.

Mantan gelandang Persib Bandung ini baru tahu sanksi yang diberikan pagi kemarin di Jakarta. Memang Bali United sedang berada di Jakarta setelah lawatan dari Myanmar.

Baru pagi tadi, skuad asuhan Widodo Cahyono Putro ini bertolak ke Surabaya. Dia berharap mendapatkan keringanan sanksi dari Komdis PSSI.

“Sekarang saya serahkan ke manajemen saja,” beber pemilik nomor punggung delapan ini. Dia juga meminta Komdis PSSI berlaku adil dengan melihat pertandingan secara utuh.

Dengan sanksi berat ini juga bisa mencoreng Taufiq yang memang terkenal sebagai pemain yang tidak memiliki track record yang buruk.

“Wasit yang memimpin pertandingan juga harus dilihat. Bagaimana keputusannya. Selama saya di dunia sepakbola, saya sangat respect dengan siapapun.

Banyak wasit yang saya kenal. Waktu lawan Perseru, kami berjuang di jalan yang benar,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/