BANGLI – Kasus bapak hilang seperti yang menimpa Wayan Daweg tidak saja berlangsung di Kecamatan Gianyar.
Di Bangli, pensiunan kepala sekolah (kasek), Nengah Payu, 75, Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Kecamatan/Kabupaten Bangli hilang sejak Selasa lalu (10/4).
Hingga Selasa kemarin (17/4), Payu yang masih bujangan itu belum ditemukan. Keponakan Nengah Payu, Kadek Suwitrayasa,
menyatakan hingga kemarin, keluarga Payu masih berupaya baik secara niskala maupun melapor ke kantor polisi.
“Tadi pak Bhabinkamtibmas desa datang untuk bertanya sekaligus menelusuri, belum ada hasil,” ujar Suwitrayasa, dihubungi kemarin.
Pihak keluarga juga sudah menempuh upaya niskala dengan bertanya ke orang pintar. “Katanya disembunyikan di sebuah tempat. Kami sudah menggelar upacara, tapi belum kami temukan juga,” ujar guru di salah satu SMA di Bangli itu.
Pihak keluarga juga bertanya ke seluruh kerabat jauh. “Sempat kami cek ke saudara-saudara, ternyata tidak ada di sana,” jelasnya.
Keluarga juga sudah menyebarkan foto Nengah Payu ini via Facebook. Menurut Suwitrayasa, keseharian Nengah Payu ini begitu sederhana.
Payu bersaudara 10 orang dan memilih membujang selama hidupnya. Dia sempat menjadi kasek di SDN 1 Tamanbali. Selama hidup, tidak bisa mengendarai sepeda motor.
“Jadi setiap hari selalu jalan kaki kalau kemana-mana. Biasanya pergi beli koran,” ujarnya. Terakhir kali, Payu tampak mengenakan baju kaos putih dan celana trening.
Dia berjalan kaki membeli koran. Lalu malam harinya sempat ikut makemit di pura Dalem Tengah. “Tidak ada yang aneh. Biasa saja. Tiba-tiba tidak pulang, dan kami masih cari sampai sekarang,” terangnya.
Dijelaskan Suwitrayasa, kondisi rumahnya terdapat jurang, namun tidak terlalu dalam. “Ada sih, cuma sudah tertutup. Tapi kami sudah mencari ke seluruh tempat, belum kami temukan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, menyatakan polisi masih melakukan pencarian terhadap Nengah Payu. “Masih penyelidikan,” tukasnya singkat.