29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:01 AM WIB

Terungkap, Afi Sempat Bikin Puisi Kematian Sebelum Ajal Menjemput

DENPASAR – Pameran penuh cinta itu bertajuk “Afirianart Memoir Mimpi dan Cinta” yang berlangsung Senin malam (16/4) di Rumah Sanur, Jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar Selatan, berlangsung sukses.

Acara yang didedikasikan untuk mengenang kepergian mendiang Afiriana Dewi, 22, itu dipenuhi rasa haru.

Tidak sedikit dari seratusan orang yang datang menitihkan air mata karena merasa kehilangan sosok Afi yang periang dan sederhana.

Suasana intim dan penuh kehangatan sangat terasa selama tiga jam, dari pukul 19.00 – 22.00. Bahkan, tak sedikit dari peserta yang merasa Afi seolah hadir kembali di tengah acara.

Maklum, ini karena belasan puisi karya Afi dipajang dan dibacakan oleh sahabat-sahabatnya. Puisi yang dibacakan di antaranya berjudul: Nyanyian Pada Bulan dan Mati Sisa Jenggala.

Salah satu puisi karya Afi yang bikin merinding sekaligus baper yaitu: Mati. Dalam puisi itu, Afi menerka dan mencari apa itu kematian.

“Ada satu momen kalau kami benar-benar merasa Kak Afi datang dan hadir dalam acara. Feeling kami sangat intim,” ungkap Raissa Faranda, sahabat dekat Afi yang juga panitia acara kepada Jawa Pos Radar Bali.

Ketika puisi Afi dibacakan, perasaan sedih langsung menyelimuti orang yang hadir. Suasana terasa sedih lanteran background

yang mengiringi adalah foto-foto Afi semasa hidup. Panitia juga memutar rekaman suara Afi membacakan puisi saat masa hidup.

“Acara kemarin mmebuat sebagian besar orang baru benar merasakan kehilangan Kak Afi. Pada menangis gak kuat,” imbuh gadis 17 tahun itu.

Pameran karya almarhumah Afi ini berlangsung selama sepekan. Selain membaca puisi, orang-orang yang datang juga diberi kesempatan menggambar Afi.

Sisi lain yang bisa dibanggakan dalam acara itu adalah donasi untuk anak mendiang Afi. Tali asih itu akan diserahkan ke keluarga Afi.

DENPASAR – Pameran penuh cinta itu bertajuk “Afirianart Memoir Mimpi dan Cinta” yang berlangsung Senin malam (16/4) di Rumah Sanur, Jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar Selatan, berlangsung sukses.

Acara yang didedikasikan untuk mengenang kepergian mendiang Afiriana Dewi, 22, itu dipenuhi rasa haru.

Tidak sedikit dari seratusan orang yang datang menitihkan air mata karena merasa kehilangan sosok Afi yang periang dan sederhana.

Suasana intim dan penuh kehangatan sangat terasa selama tiga jam, dari pukul 19.00 – 22.00. Bahkan, tak sedikit dari peserta yang merasa Afi seolah hadir kembali di tengah acara.

Maklum, ini karena belasan puisi karya Afi dipajang dan dibacakan oleh sahabat-sahabatnya. Puisi yang dibacakan di antaranya berjudul: Nyanyian Pada Bulan dan Mati Sisa Jenggala.

Salah satu puisi karya Afi yang bikin merinding sekaligus baper yaitu: Mati. Dalam puisi itu, Afi menerka dan mencari apa itu kematian.

“Ada satu momen kalau kami benar-benar merasa Kak Afi datang dan hadir dalam acara. Feeling kami sangat intim,” ungkap Raissa Faranda, sahabat dekat Afi yang juga panitia acara kepada Jawa Pos Radar Bali.

Ketika puisi Afi dibacakan, perasaan sedih langsung menyelimuti orang yang hadir. Suasana terasa sedih lanteran background

yang mengiringi adalah foto-foto Afi semasa hidup. Panitia juga memutar rekaman suara Afi membacakan puisi saat masa hidup.

“Acara kemarin mmebuat sebagian besar orang baru benar merasakan kehilangan Kak Afi. Pada menangis gak kuat,” imbuh gadis 17 tahun itu.

Pameran karya almarhumah Afi ini berlangsung selama sepekan. Selain membaca puisi, orang-orang yang datang juga diberi kesempatan menggambar Afi.

Sisi lain yang bisa dibanggakan dalam acara itu adalah donasi untuk anak mendiang Afi. Tali asih itu akan diserahkan ke keluarga Afi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/