31.6 C
Jakarta
20 September 2024, 9:51 AM WIB

Perkenalkan Budaya Bali dan Nusantara, Seruling Gus Teja Sihir Amerika

DENPASAR – Gus Teja mendapat kehormatan tampil di Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam itu, Gus Teja siap menyihir penonton dengan alunan merdu serulingnya.

Gus Teja didapuk mengisi acara “spring meetings IMF and World Bank Group” di Gedung World Bank pada 20 April besok (waktu Amerika).

Saat dihubungi langsung Jawa Pos Radar Bali, pria pemilik nama lengkap Agus Teja Sentosa baru saja tiba di Washington DC.

“Seperti biasa, saat tampil saya membawakan karya-karya saya sendiri. Dipilih dari album saya yang pertama sampai album keempat,” ungkap Gus Teja melalui ponselnya.

Dijelaskan Gus Teja, dalam pentas berdurasi 1 jam itu dirinya akan membawakan 12 lagu, yaitu Sundara, Awan Putih,

Saraswati, Morning Happiness, Hero, Situ Sayong, Ulah Egar, Unify, A night in Bali, Galang Bulan, Hidden beauty dan Bali Shanti.

Meski sudah kerap tampil di manca negara, putra keempat dari pasangan I Nyoman Kadjil dan Ni Wayan Darpini itu mengaku bangga bisa tampil mengisi event berskala internasional.

Kebetulan nanti pada gelaran Anual Meeting IMF – World Bank di Nusa Dua pada Oktober mendatang di Nusa Dua dia juga didaulat mengisi acara.

“Membawa karya-karya ciptaan sendiri, dengan alat musik tiup buatan sendiri tentu membawa kebanggaan tersendiri bagi saya. Serta menjadi sesuatu pengalaman yang sangat spesial,” imbuhnya.

Tidak hanya menyuguhkan musik, Gus Teja juga bertekad mengenalkan budaya Bali pada dunia. Di setiap penampilannya dia selalu memakai pakaian adat Bali.

Lagu-lagu yang dia ciptakan juga tak lepas dari napas orang Bali, sehingga nuansa musik Bali dan nusantara begitu kental dalam musiknya.

Karena itu, dia berharap lewat penampilannya bisa memperkenalkan seni dan budaya Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya ke para delegasi IMF yang menonton pertunjukan.

“Semoga lewat karya musik yang saya saya suguhkan nanti, mereka bisa mengetahui sedikit keragaman seni dan budaya indonesia.

Saya juga berharap bisa merasakan aura atau atmosfer suasana Bali yang penuh dengan kedamaian,” tutur alumnus ISI Denpasar itu.

DENPASAR – Gus Teja mendapat kehormatan tampil di Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam itu, Gus Teja siap menyihir penonton dengan alunan merdu serulingnya.

Gus Teja didapuk mengisi acara “spring meetings IMF and World Bank Group” di Gedung World Bank pada 20 April besok (waktu Amerika).

Saat dihubungi langsung Jawa Pos Radar Bali, pria pemilik nama lengkap Agus Teja Sentosa baru saja tiba di Washington DC.

“Seperti biasa, saat tampil saya membawakan karya-karya saya sendiri. Dipilih dari album saya yang pertama sampai album keempat,” ungkap Gus Teja melalui ponselnya.

Dijelaskan Gus Teja, dalam pentas berdurasi 1 jam itu dirinya akan membawakan 12 lagu, yaitu Sundara, Awan Putih,

Saraswati, Morning Happiness, Hero, Situ Sayong, Ulah Egar, Unify, A night in Bali, Galang Bulan, Hidden beauty dan Bali Shanti.

Meski sudah kerap tampil di manca negara, putra keempat dari pasangan I Nyoman Kadjil dan Ni Wayan Darpini itu mengaku bangga bisa tampil mengisi event berskala internasional.

Kebetulan nanti pada gelaran Anual Meeting IMF – World Bank di Nusa Dua pada Oktober mendatang di Nusa Dua dia juga didaulat mengisi acara.

“Membawa karya-karya ciptaan sendiri, dengan alat musik tiup buatan sendiri tentu membawa kebanggaan tersendiri bagi saya. Serta menjadi sesuatu pengalaman yang sangat spesial,” imbuhnya.

Tidak hanya menyuguhkan musik, Gus Teja juga bertekad mengenalkan budaya Bali pada dunia. Di setiap penampilannya dia selalu memakai pakaian adat Bali.

Lagu-lagu yang dia ciptakan juga tak lepas dari napas orang Bali, sehingga nuansa musik Bali dan nusantara begitu kental dalam musiknya.

Karena itu, dia berharap lewat penampilannya bisa memperkenalkan seni dan budaya Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya ke para delegasi IMF yang menonton pertunjukan.

“Semoga lewat karya musik yang saya saya suguhkan nanti, mereka bisa mengetahui sedikit keragaman seni dan budaya indonesia.

Saya juga berharap bisa merasakan aura atau atmosfer suasana Bali yang penuh dengan kedamaian,” tutur alumnus ISI Denpasar itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/