SINGARAJA – Sebuah toko songket di Kelurahan Beratan, dibobol maling. Sejumlah barang berharga berupa kain songket, kebaya, serta kerajinan perak, dibawa maling.
Tak tanggung-tanggung kerugian mencapai Rp 450 juta. Toko itu milik Made Ngurah Wedana, tokoh masyarakat setempat.
Pencuri hanya menyisakan beberapa lembar kain yang harganya terbilang murah. Diduga pencuri adalah orang yang memahami kualitas kain.
Total ada 120 lembar kain songket, 70 lembar kain endek, belasan lembar kain kebaya, dan sejumlah kerajinan perak. Sejumlah kain memiliki harga hingga Rp 2,5 juta.
Aksi pembobolan toko itu baru diketahui Selasa (24/4) pagi. Awalnya, Luh Resiani yang juga kakak korban, membuka toko.
Begitu rolling door dibuka, Resiani dibuat syok. Lantaran sebagian besar barang dagangan sudah hilang. Diduga pencurian terjadi pada Selasa dini hari.
Lantaran pada Senin (23/4) malam sekitar pukul 23.00, toko disebut masih dalam kondisi aman. Barang-barang juga dalam kondisi utuh.
“Setelah dicek, ternyata pintu bagian belakang toko yang dibobol. Barang yang hilang juga kualitasnya yang mahal-mahal. Barang yang biasa-biasa saja dan harganya murah, tidak ada diambil,” kata Ngurah Wedana.
Menurut Wedana, selama ini dia tak pernah memasang kamera CCTV di tokonya. Alasannya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Beratan sangat kondusif.
Pencurian ini juga peristiwa pertama yang terjadi di Kelurahan Beratan sejak beberapa tahun terakhir.
Kapolsek Kota Singaraja Kompol A.A. Wiranata Kusuma yang dikonfirmasi terpisah, mengakui adanya aksi pencurian tersebut. “Kami sudah melakukan olah TKP. Sekarang masih dalam pengembangan,” kata Wiranata.