DENPASAR – Aksi perampokan uang ATM Bank BCA yang dibawa kendaraan jasa pembawa uang PT Andalan di Jalan Bypass Ngurah Rai, Benoa, Kuta Selatan, Rabu (25/4) jelang Kamis (26/4) dini hari masih ditelusuri aparat kepolisian.
Tiga saksi korban masing-masing Mikael Bagu Koro, 24, security pengawalan; I Gede Mardika, 50, sopir, dan seorang staf PT Andalan bernama Komang Antony, 21, masih dimintai keterangan.
Selain itu, penyidik tengah mencari bukti petunjuk lainnya seperti rekaman CCTV, termasuk mengambil sidik jari di lokasi kejadian.
Berdasar hasil pemeriksaan sementara terungkap, kasus perampokan bermula ketika mobil Grand Max warna silver DK 9863 FW berangkat dari kantor
PT Andalan di Jalan Tukad Citarum Nomor 2BB, sekitar pukul 20.15 Wita menuju STIBA di Jalan Hayam Wuruk mengisi uang di ATM Mandiri.
Usai melakukan pengisian, mobil bergerak ke ATM BCA Renon, barat Plaza Renon. Karena di sana agak krodit karena kertas print ATM habis, mereka bergerak ke Koperasi Mitra Karya untuk mengisi uang mesin ATM BCA.
Setelah itu mereka bergerak menuju ATM BCA di Mumbul melalui Jalan Bypass Ngurah Rai.
“Menurut keterangan saksi, sampai di ATM BCA Mumbul, staf bernama Komang Antony, 21, langsung turun dari mobil karena kebelet buang air kecil.
Saat itu dia melihat ada mobil diduga Avansa warna hitam diseberang jalan,” beber sumber mengutip keterangan Komang Antony.
Selesai kencing, si staf ini langsung menuju mobil karena security Mikael sudah membuka pintu belakang.
Posisi staf ini berdiri, tepatnya di pintu depan bagian kiri. Saat itulah mobil diduga Avanza masuk dan parkir di belakang mobil uang itu.
Setelah itu, Komang Antony tidak lagi memperhatikan ke arah belakang karena diduga semuanya akan baik-baik saja.
Kata sumber, berdasar keterangan security Mikael, setelah sampai di depan Bank BCA, mereka turun dengan membawa kunci ATM dan form pengisian.
Setelah membuka pintu belakang mobil untuk mengambil lima tas yang berisi uang RP 1, 8 miliar, tiba-tiba datang mobil hitam sejenis Avanza lalu parkir di belakang mobil mini bus pengangkut uang itu.
Setelah itu, dua orang yakni pengendara dan temannya turun lewat pintu kiri dan kanan langsung mendekati security ini dan menyemprotkan cairan ke wajah.
Matanya kesakitan dan tidak bisa melihat apa-apa lalu dan dirinya pusing. Setelah itu saksi kehilangan keseimbangan dan jatuh di depan mobil.
Masih dalam kondisi parkir dan mesin kendaraan posisi hidup, dua orang itu kembali memukul kaca dengan menggunakan palu sehingga kaca kendaraan pecah.
Sopir lalu ditarik ke sebelah kiri. Pelaku lalu menyemprotkan cairan ke wajah sopir. “Aksi pertama ke security sopir ini sama sekali tidak ada yang tahu,” beber sumber.
Setelah itu, pelaku yang memakai penutup wajah atau masker ini menyemprotkan cairan ke wajah sopir.
“Mereka diduga membawa senjata api. Usai mengambil semua uang yang belum sempat diturunkan dari mobil, pelaku lalu kabur mengarah ke arah timur,” beber sumber.