DENPASAR – Kasus perampokan terhadap kendaraan jasa pembawa uang ke ATM BCA, PT. Andalan masih misterius.
Penyidik kesulitan mengungkap kasus ini karena minim bukti petunjuk di lapangan. Namun, dipastikan kasus ini terjadi lantaran PT Andalan menyalahi standard operating procedure (SOP) pengiriman uang ke ATM.
Selain menyalahi waktu pengiriman, tanpa ada petugas kepolisian yang mengawal mobil tersebut. Selain itu, para staf pengirim uang tidak koordinasi dengan manager.
Karena itu, manager PT. Andalan Ketut Wirawan dilaporkan marah besar kepada anak buahnya yang dianggap lalai menjalankan SOP.
“Ia, manager marah besar lantaran karyawan labrak aturan SOP pengiriman uang. Kirim larut malam, tanpa petugas kepolisoan lagi.
Ini memang ada kejanggalan, bagaimana si pelaku bisa tahu trip terakhir itu bawa duit banyak dan tanpa pengawalan anggota polisi,” sebut sumber saat pra rekonstruksi di PT. Andalan kemarin.
Dia menambahkan, sang manager marah sebab ia sendiri tidak tahu apa, dan tidak ditelepon oleh petugas pengiriman.
Di luar itu, oknum staf PT. Andalan bernama Komang Antony, 21, diduga salah. Sebab, dia sempat kencing di TKP.
“Kalau sesuai SOP dilarang kencing di tempat yang tidak ada penjagaan dari pihak kepolisian. Harusnya istirahat di tempat yang penjagaanya ketat,” tuturnya.
Sayangnya manajemen PT. Andalan enggan berkomentar perihal tudingan polisi pihaknya menyalahi SOP pengiriman uang pada malam hari.
“Tadi sudah semua (ditanya penyidik). Tanya di kepolisian saja,” kilah salah satu staf PT. Andalan meminta wartawan keluar dari kantor perusahaan.