RadarBali.com – Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose akhirnya mengungkap motif kasus penganiayaan dan perampasan senjata api yang dibawa anggota Brimob Brigadir Polisi I Bagus Suda Suwarna, Selasa (7/8) lalu.
Ditemui langsung usai menghadiri acara penyerahan senjata api kepada Gubernur Bali, NTB, dan NTT di Makodam IX/Udayana, kemarin (10/8), Irjen Petrus Reinhard Golose memastikan sepucuk senjata anggotanya yang dirampas adalah jenis SS.
“Yang hilang adalah sepucuk senjata SS (senapan serbu). Motifnya sampai sekarang yang kita analisis adalah pencurian dengan kekerasan. Pelaku masih dalam pengejaran,” ucap Irjen Petrus.
Kapolda menyebut, pemeriksaan intens telah dilakukan di tempat kejadian perkara. Sketsa wajah pelaku juga sedang dikebut.
“Saksi yang sudah diperiksa berjumlah lima orang,” jelasnya. Terkait perkembangan kondisi korban, jenderal asal Manado itu menjawab sedang dalam proses pemulihan.
“Korban dipukul dan tak sadarkan diri. Hal-hal yang paling penting dalam proses penyidikan ini adalah bagaimana memeriksa saksi korban. Bagaimana saksi korban dalam posisi yang tak tertekan. Dalam posisi dia bisa memberikan keterangan seperti yang terjadi sehingga kita bisa berpedoman pada proses induksi dari tempat kejadian perkara kita bisa keluar untuk melakukan proses pengejaran terhadap para pelaku,” tegasnya.
Apakah pelaku penganiayaan dan perampasan senjata warga negara asing? Irjen Petrus Reinhard Golose tak menjawab. Dirinya menyebut masih dalam proses penyelidikan.
“Kalau sudah saatnya akan saya sampaikan ke rekan-rekan media,” paparnya. Dia hanya memastikan proses-proses yang berhubungan dengan criminal justice system (CJS) sudah ditempuh pihaknya.
“Ini dalam proses penyelidikan. Bukan kapasitas kita untuk justru membuat atau merusak independensi penyelidik dan penyidik yang sekarang melakukan proses investigasi,” tegasnya.
Disinggung soal target menemukan pelaku, Irjen Petrus Reinhard Golose menjawab sampai pelaku ditemukan. “Nanti anggota (korban, Red) juga diperiksa,” tutupnya.