25.1 C
Jakarta
21 September 2024, 8:00 AM WIB

Tak Dilayani Trans Serasi, Tiga Siswa Datangi Kantor Bupati

RadarBali.com – Pelayanan Trans Serasi yang dibiayai Pemkab Tabanan mendapat keluhan dari para siswa. Seperti dialami tiga siswa SMPN 1 Tabanan yang merasa tidak dilayani sopir kemarin.

Mereka pun mendatangi Kantor Bupati Tabanan dengan niat mengadu kepada bupati. Sayang, niat mereka tak kesampaian karena bupati sibuk dengan agenda lain.

Tiga siswa SMP ini adalah Agung Adi,13; Muhammad Amirudin, 13; dan Abil Mahtum Zainulah, 12. Ketika ditemui di kantor bupati, Amirudin, mengaku ingin bertemu Bupati Eka Wiryastuti.

Katanya, dia bersama temannya tak mendapat pelayanan Trans Serasi sebagaimana mestinya.

Diceritakan Amirudin, ketika pulang sekolah sekitar Pukul 12.30, mereka bertiga naik angkot Trans Serasi yang memiliki rute lewat Banjar Delod Rurung, Desa Dajan Peken, Tabanan, yakni lewat tempat tinggal mereka.

Namun, saat sudah masuk angkot, sang sopir malah menyuruh mereka turun. “Padahal mobilnya kosong,” kata dia.

Yang membuat mereka tambah kesal, setelah merek turun dari angkot, teman-temannya yang lewat rute sama namun tempat tinggalnya lebih jauh, seperti di Banjar Gerokgak dan Bongan malah mendapat tumpangan.

“Kesannya pilih kasih. Tapi ada juga sopir yang baik dan ramah kok,” akunya. Menurut Agung Adi, ini adalah kejadian yang kedua kalinya.

Karena itu, dia ingin menyampaikan keluhan ini kepada bupati. Mereka berjalan kaki dari SMPN 1 Tabanan ke kantor bupati yang jaraknya sekitar 500 meter.

“Awalnya ragu. Tapi kami tahu Ibu Bupati pasti tidak akan membiarkan ini terjadi,” tutur Agung.

Sayang, niat ketiga siswa itu tak kesampaian. Bupati masih sibuk. Karena itu, mereka pun pulang dengan dibonceng salah seorang wartawan.

Terkait kejadian ini, Kepala Dinas Perhubungan Tabanan, I Made Agus Hartawiguna ketika dikonfirmasi menyayangkan kejadian ini. Pihaknya akan memanggil operator dan koordinator sopir.

Kata dia, ini jelas melanggar standar operating procedure (SOP) yang juga tertuang dalam kontrak kerjasama.

“Kami juga ucapkan terima kasih kepada ketiga adik itu yang sudah ikut melakukan pengawasan agar kita bisa lebih memaksimalkan pelayanan,” katanya.

RadarBali.com – Pelayanan Trans Serasi yang dibiayai Pemkab Tabanan mendapat keluhan dari para siswa. Seperti dialami tiga siswa SMPN 1 Tabanan yang merasa tidak dilayani sopir kemarin.

Mereka pun mendatangi Kantor Bupati Tabanan dengan niat mengadu kepada bupati. Sayang, niat mereka tak kesampaian karena bupati sibuk dengan agenda lain.

Tiga siswa SMP ini adalah Agung Adi,13; Muhammad Amirudin, 13; dan Abil Mahtum Zainulah, 12. Ketika ditemui di kantor bupati, Amirudin, mengaku ingin bertemu Bupati Eka Wiryastuti.

Katanya, dia bersama temannya tak mendapat pelayanan Trans Serasi sebagaimana mestinya.

Diceritakan Amirudin, ketika pulang sekolah sekitar Pukul 12.30, mereka bertiga naik angkot Trans Serasi yang memiliki rute lewat Banjar Delod Rurung, Desa Dajan Peken, Tabanan, yakni lewat tempat tinggal mereka.

Namun, saat sudah masuk angkot, sang sopir malah menyuruh mereka turun. “Padahal mobilnya kosong,” kata dia.

Yang membuat mereka tambah kesal, setelah merek turun dari angkot, teman-temannya yang lewat rute sama namun tempat tinggalnya lebih jauh, seperti di Banjar Gerokgak dan Bongan malah mendapat tumpangan.

“Kesannya pilih kasih. Tapi ada juga sopir yang baik dan ramah kok,” akunya. Menurut Agung Adi, ini adalah kejadian yang kedua kalinya.

Karena itu, dia ingin menyampaikan keluhan ini kepada bupati. Mereka berjalan kaki dari SMPN 1 Tabanan ke kantor bupati yang jaraknya sekitar 500 meter.

“Awalnya ragu. Tapi kami tahu Ibu Bupati pasti tidak akan membiarkan ini terjadi,” tutur Agung.

Sayang, niat ketiga siswa itu tak kesampaian. Bupati masih sibuk. Karena itu, mereka pun pulang dengan dibonceng salah seorang wartawan.

Terkait kejadian ini, Kepala Dinas Perhubungan Tabanan, I Made Agus Hartawiguna ketika dikonfirmasi menyayangkan kejadian ini. Pihaknya akan memanggil operator dan koordinator sopir.

Kata dia, ini jelas melanggar standar operating procedure (SOP) yang juga tertuang dalam kontrak kerjasama.

“Kami juga ucapkan terima kasih kepada ketiga adik itu yang sudah ikut melakukan pengawasan agar kita bisa lebih memaksimalkan pelayanan,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/