DENPASAR – Kasus kematian Abdul Aziz, asal Malang, Jawa Timur, di kamas kosnya di Jalan Pulau Batanta Banjar Seblanga, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar, masih menyisakan misteri.
Beragam spekulasi muncul. Ada yang menduga meninggal karena dibunuh, gagal jantung, dan dugaan-dugaan lain.
Di luar pemicu kematian korban, ada hal lain yang menjadi perbincangan warga di seputaran kosan korban. Yakni hubungan korban dengan seorang pria yang akrab disapa Ical.
Kepada Jawa Pos Radar Bali pegawai laundry bernama Dewi Purwanti, 33, mengaku bahwa Ical merupakan pemilik atau bos laundry yang terletak di lantai satu kosan (TKP, Red).
Menurutnya, Ical inilah yang membiayai korban selama ini dengan membayarkan kosnya yang terletak di lantai dua itu.
Dewi Purwanti tidak tahu persis si bos berkenalan dengan Azin di mana dan sejak kapan. Tiba-tiba, kurang lebih 4 bulan lalu sang bos mengaku kepadanya bahwa ia menyewa satu kamar di kosan itu untuk salah satu saudaranya.
“Saya awalnya percaya bahwa korban adalah saudaranya. Tapi, belakangan saya baru tahu kalau mereka bukan saudara,” tuturnya.
Lantas, kemana bosnya pergi? “Pergi kemana saya tidak tahu. Soalnya sampai sekarang belum pulang-pulang,” tandasnya.
Pun kata istri dari pemilik kos bernama sapaan ibu Ketut. Dia mengaku kerap mendengar informasi antara korban dengan Ical sangat akrab.
Namun, apakah keduanya pacaran, dia mengaku tidak tahu. “Kata tetangga kos, Jumat kemarin rencananya Aziz dan Ical berangkat ke Labuhan Bajo untuk berlibur, itu aja sih info yang beredar,” tutupnya.
Pantauan di TKP, polisi memasang garis polisi di kamar kos korban.