33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:00 PM WIB

Ini Suara Suporter: Bandingkan dengan Persela, Kritik Keras Manajemen

BANTUL – Baliku bikin malu. Baliku bikin malu. Itulah chant-chant yang diucapkan para suporter Bali United yang datang langsung ke Stadion Sultan Agung Bantul (SSA) saat bersua PS TNI Rakyat (Tira). Bukan tanpa alasan para suporter Bali United meneriakkan yel-yel itu. Selain kalah dengan skor 2 – 1, permainan skuad Serdadu Tridatu dianggap mulai menurun dan kurang bersemangat.

Tanpa menyudutkan pemain lain, hanya beberapa pemain yang bermain dengan hati, tidak pantang menyerah hingga peluit ditiup wasit Hadiyana.

Selebihnya, terkesan ogah-ogahan. Komentar negatif juga terlontar dari suporter di media sosial. Mereka menyerbu akun media sosial resmi Bali United. Mulai di instagram hingga facebook.

Para suporter bersuara lantang agar aspirasi dan suara mereka didengar manajemen Serdadu Tridatu. Evaluasi atau degradasi terlihat paling banyak ditulis para suporter.

Mereka mulai kesal dengan gaya permainan Bali United. Salah satu basis suporter yang cukup lantang menyuarakan perubahan di tubuh Serdadu Tridatu adalah North Side Boys 12 (NSB12).

Salah satu basis suporter independen penghuni tribun utara. Usai pertandingan kemarin, NSB 12 mengunggah postingan dengan caption “Ayo Tetap Semangat”.

Postingan itu dikomentari setidaknya lebih dari 27 ribu netizen. “Tetap semangat? Mana semangatnya? Main kok cuma sekadar main. Payah!” tulis akun resmi NSB12 di akun Instagram milik Bali United.

Mereka juga mengunggah instastory yang ditujukan untuk Bali United. Khususnya kepada manajemen. Mereka tidak ingin manajemen hanya sekadar mencari keuntungan bisnis semata dan membangun beberapa infrastruktur penunjang bisnis.

Seperti contoh adalah Bali United Café yang rencananya akan segera dibuka dalam waktu dekat ini.

“Seriuslah menjalani kompetisi tahun ini. Jangan hanya membangun infrastruktur saja. Ingat target kalian di tahun ketiga,” tulis mereka.

Akun instagram bernama @panduwjy78 tak kalah lantang bersuara setelah melihat hasil yang didapat Bali United hingga pekan keenam. Entah itu akun palsu atau abal-abal, tetapi banyak komentar positif yang diberikan.

“Nonton Persela ga kemarin? Tepatnya lawan Bhayangkara? Pemainnya muda-muda dan tidak ada nama tenar. Tapi semangat mereka luar biasa.

Ga berhenti ngejar bola. Gaji pemain mereka tidak sebesar kalian, tapi loyalitas kalian kalah jauh,” tulisnya.

Entah apa yang membuat permainan Bali United kurang klop hingga pekan keenam ini masih belum diketahui secara pasti.

Apalagi Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro selalu mengatakan bahwa skuadnya sudah kompak dan para suporter tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi ditubuh skuadnya.

Akun bernama @alexwibawawiguna juga sedikit menuliskan kritikan lantang. “Bertahan saat unggul. Bukan saat imbang,” tulisnya.

Komentar ini juga diapresiasi suporter lainnya. Mungkin yang dilihat para suporter adalah mengapa Milos Krkotic yang dianggap masih cukup prima justru diganti oleh Sutanto Tan pada menit ke-75.

Belum lagi Feby Eka Putra yang menggantikan Yandi Sofyan pada menit ke-72. Praktis skema Bali United berubah. Stefano Lilipaly menggantikan peran Yandi sebagai penyerang tengah.

Berdasar data statistik, performa Bali United kurang maksimal dari kontestan lainnya. Sampai saat ini Bali United hanya mampu melesakkan enam gol dari enam pertandingan.

Atau rata-rata satu gol dalam satu pertandingan. Sementara empat gol telah bersarang ke gawang Bali United sejauh ini.

Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro tampaknya masih enggan untuk mengomentari kekalahan perdana skuad asuhannya ini.

Ketika dihubungi kemarin, dia mengaku masih fokus untuk menyelesaikan modul AFC A Pro. “Besok (hari ini) saja di lapangan. Ini saya dikejar waktu tugas A Pro harus disetor besok,” bebernya.

Setelah pertandingan, Coach Widodo mengatakan bahwa di sepakbola hal-hal yang tidak terduga bisa saja terjadi. 

BANTUL – Baliku bikin malu. Baliku bikin malu. Itulah chant-chant yang diucapkan para suporter Bali United yang datang langsung ke Stadion Sultan Agung Bantul (SSA) saat bersua PS TNI Rakyat (Tira). Bukan tanpa alasan para suporter Bali United meneriakkan yel-yel itu. Selain kalah dengan skor 2 – 1, permainan skuad Serdadu Tridatu dianggap mulai menurun dan kurang bersemangat.

Tanpa menyudutkan pemain lain, hanya beberapa pemain yang bermain dengan hati, tidak pantang menyerah hingga peluit ditiup wasit Hadiyana.

Selebihnya, terkesan ogah-ogahan. Komentar negatif juga terlontar dari suporter di media sosial. Mereka menyerbu akun media sosial resmi Bali United. Mulai di instagram hingga facebook.

Para suporter bersuara lantang agar aspirasi dan suara mereka didengar manajemen Serdadu Tridatu. Evaluasi atau degradasi terlihat paling banyak ditulis para suporter.

Mereka mulai kesal dengan gaya permainan Bali United. Salah satu basis suporter yang cukup lantang menyuarakan perubahan di tubuh Serdadu Tridatu adalah North Side Boys 12 (NSB12).

Salah satu basis suporter independen penghuni tribun utara. Usai pertandingan kemarin, NSB 12 mengunggah postingan dengan caption “Ayo Tetap Semangat”.

Postingan itu dikomentari setidaknya lebih dari 27 ribu netizen. “Tetap semangat? Mana semangatnya? Main kok cuma sekadar main. Payah!” tulis akun resmi NSB12 di akun Instagram milik Bali United.

Mereka juga mengunggah instastory yang ditujukan untuk Bali United. Khususnya kepada manajemen. Mereka tidak ingin manajemen hanya sekadar mencari keuntungan bisnis semata dan membangun beberapa infrastruktur penunjang bisnis.

Seperti contoh adalah Bali United Café yang rencananya akan segera dibuka dalam waktu dekat ini.

“Seriuslah menjalani kompetisi tahun ini. Jangan hanya membangun infrastruktur saja. Ingat target kalian di tahun ketiga,” tulis mereka.

Akun instagram bernama @panduwjy78 tak kalah lantang bersuara setelah melihat hasil yang didapat Bali United hingga pekan keenam. Entah itu akun palsu atau abal-abal, tetapi banyak komentar positif yang diberikan.

“Nonton Persela ga kemarin? Tepatnya lawan Bhayangkara? Pemainnya muda-muda dan tidak ada nama tenar. Tapi semangat mereka luar biasa.

Ga berhenti ngejar bola. Gaji pemain mereka tidak sebesar kalian, tapi loyalitas kalian kalah jauh,” tulisnya.

Entah apa yang membuat permainan Bali United kurang klop hingga pekan keenam ini masih belum diketahui secara pasti.

Apalagi Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro selalu mengatakan bahwa skuadnya sudah kompak dan para suporter tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi ditubuh skuadnya.

Akun bernama @alexwibawawiguna juga sedikit menuliskan kritikan lantang. “Bertahan saat unggul. Bukan saat imbang,” tulisnya.

Komentar ini juga diapresiasi suporter lainnya. Mungkin yang dilihat para suporter adalah mengapa Milos Krkotic yang dianggap masih cukup prima justru diganti oleh Sutanto Tan pada menit ke-75.

Belum lagi Feby Eka Putra yang menggantikan Yandi Sofyan pada menit ke-72. Praktis skema Bali United berubah. Stefano Lilipaly menggantikan peran Yandi sebagai penyerang tengah.

Berdasar data statistik, performa Bali United kurang maksimal dari kontestan lainnya. Sampai saat ini Bali United hanya mampu melesakkan enam gol dari enam pertandingan.

Atau rata-rata satu gol dalam satu pertandingan. Sementara empat gol telah bersarang ke gawang Bali United sejauh ini.

Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro tampaknya masih enggan untuk mengomentari kekalahan perdana skuad asuhannya ini.

Ketika dihubungi kemarin, dia mengaku masih fokus untuk menyelesaikan modul AFC A Pro. “Besok (hari ini) saja di lapangan. Ini saya dikejar waktu tugas A Pro harus disetor besok,” bebernya.

Setelah pertandingan, Coach Widodo mengatakan bahwa di sepakbola hal-hal yang tidak terduga bisa saja terjadi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/