32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:29 PM WIB

Dicueki PDIP, Batal ke NasDem, Gus Gaga Pilih ke Demokrat, Alasannya…

DENPASAR – Sempat mengaku tertarik berlabuh ke Partai Nasional Demokrat alias NasDem Februari 2018 lalu, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra akhirnya merapat ke Partai Demokrat.

Pria berkacamata yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Gaga itu resmi mengantongi kartu tanda anggota (KTA) partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak Senin (30/4) lalu.

Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta mengatakan, bergabungnya birokrat senior yang diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil berdasar

surat keputusan Presiden RI No. 0009/KEPKA/TDH/09/17 ditandai dengan penyematan baju seragam kebesaran Partai Demokrat, penyerahan KTA, dan penyematan PIN disaksikan oleh jajaran pengurus DPD Demokrat Bali.

Menariknya, setelah resmi bergabung Gus Gaga langsung ditunjuk sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Demokrat Provinsi Bali.

Bukan itu saja, Gus Gaga juga digadang- gadang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) untuk DPRD Kabupaten Gianyar.

Usai penyematan baju seragam, KTA dan pin, Gus Gaga mengatakan, pasca dizolimi dan dipecat jadi Sekda Gianyar, banyak partai politik di luar PDI Perjuangan yang menawari dirinya bergabung.

Namun akhirnya ia memilih Partai Demokrat. “Ini juga membuktikan bahwa saya dulu dipecat karena dituduh bergabung ke Demokrat, ternyata buktinya kan saya baru bergabung ke Demokrat.

Saya tidak mau masa depan saya ditentukan oleh omongan orang lain dan apa kata orang. Tapi, saya ingin masa depan saya ditentukan oleh apa kata hati saya,” ujar Gus Gaga.

Soal pilihan ke Demokrat, Gus Gaga menyebut didasarkan platform dan performance partai. “Saya memikirkan bergabung Demokrat cukup lama, sekitar 6 bulan lebih dan semua berproses,” jelas Gus Gaga.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Mudarta menegaskan Partai Demokrat memang memprioritaskan tokoh-tokoh seperti Gus Gaga dan Cokorda Pemayun (mantan Sekda Provinsi Bali, red) untuk maju sebagai calon legislatif.

“Pertimbangannya adalah yang bersangkutan sangat memahami urusan negara. Yang ngerti, yang cerdas, yang santun, yang bersih,” tandasnya. 

DENPASAR – Sempat mengaku tertarik berlabuh ke Partai Nasional Demokrat alias NasDem Februari 2018 lalu, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra akhirnya merapat ke Partai Demokrat.

Pria berkacamata yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Gaga itu resmi mengantongi kartu tanda anggota (KTA) partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak Senin (30/4) lalu.

Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta mengatakan, bergabungnya birokrat senior yang diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil berdasar

surat keputusan Presiden RI No. 0009/KEPKA/TDH/09/17 ditandai dengan penyematan baju seragam kebesaran Partai Demokrat, penyerahan KTA, dan penyematan PIN disaksikan oleh jajaran pengurus DPD Demokrat Bali.

Menariknya, setelah resmi bergabung Gus Gaga langsung ditunjuk sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Demokrat Provinsi Bali.

Bukan itu saja, Gus Gaga juga digadang- gadang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) untuk DPRD Kabupaten Gianyar.

Usai penyematan baju seragam, KTA dan pin, Gus Gaga mengatakan, pasca dizolimi dan dipecat jadi Sekda Gianyar, banyak partai politik di luar PDI Perjuangan yang menawari dirinya bergabung.

Namun akhirnya ia memilih Partai Demokrat. “Ini juga membuktikan bahwa saya dulu dipecat karena dituduh bergabung ke Demokrat, ternyata buktinya kan saya baru bergabung ke Demokrat.

Saya tidak mau masa depan saya ditentukan oleh omongan orang lain dan apa kata orang. Tapi, saya ingin masa depan saya ditentukan oleh apa kata hati saya,” ujar Gus Gaga.

Soal pilihan ke Demokrat, Gus Gaga menyebut didasarkan platform dan performance partai. “Saya memikirkan bergabung Demokrat cukup lama, sekitar 6 bulan lebih dan semua berproses,” jelas Gus Gaga.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Mudarta menegaskan Partai Demokrat memang memprioritaskan tokoh-tokoh seperti Gus Gaga dan Cokorda Pemayun (mantan Sekda Provinsi Bali, red) untuk maju sebagai calon legislatif.

“Pertimbangannya adalah yang bersangkutan sangat memahami urusan negara. Yang ngerti, yang cerdas, yang santun, yang bersih,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/