DENPASAR – Tidak butuh waktu lama bagi vokalis Jun Bintang untuk akrab dengan komedian Puja Astawa.
Berkenalan tiga bulan lalu, kini keduanya makin nyetel dalam berkolaborasi. Kepada Jawa Pos Radar Bali, Jun Bintang mengaku tidak berpikir lama saat diajak membuat video bersama Puja.
Kolaborasi apik keduanya menghasilkan video pendek cerita humor berjudul “Jangan Ada Dusta Di Antara Kita”.
Kombinasi musisi dan komedian ini terus berlanjut. Video pendek cerita humor bagian kedua sudah berhasil dibuat.
Video pendek berdurasi tujuh menit berjudul “Oh My Darling” itu bisa dinikmati mulai Rabu (2/5) hari ini di kanal Youtube.
Senin (30/4) malam video sudah di-launching di Stel Peleng Cafe. “Video kedua ini menceritakan tentang larangan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” ujar Jun Bintang kemarin.
Pemilik nama asli I Made Juniarta itu menjelaskan, seluruh ide jalan cerita berasal dari Puja Astawa. Dirinya hanya berperan sebagai lawan main saja.
Jun mengaku senang bisa terlibat dalam video yang dibuat Puja. Sebab, dalam video tersebut banyak pesan moral. Dia pun tak segan memuji Puja yang selalu membuat karya mengedukasi.
“Puja selalu membuat video realita masyarakat Bali. Video kedua tentang KDRT ini tujuannya mengedukasi masyarakat,
khususnya suami agar tidak melakukan kekerasan fisik pada istrinya,” tukas penyanyi bersuara serak asal Gianyar itu.
Kerja sama keduanya tidak berhenti pada video bagian kedua. Jun menyebut Puja sudah menyiapkan video ketiga.
“Astungkara dua pekan lagi syuting. Tentang apa temanya masih rahasia,” terangnya. Ditanya aktingnya yang terlihat natural bersama Puja, pria 42 tahun itu mengatakan karena keduanya sama-sama ngefans.
Meski baru kenal tiga bulan dengan Puja, namun Jun kagum dengan kreativitas Puja. “Katanya dia (Puja) ngefans sama saya, saya juga kebetulan ngefans sama gilanya dia.
Makanya saya langsung oke begitu saja diajak gabung. Kebetulan saya suka ngocol (bercanda) di luar hobi menyanyi,” papar pentolan grup musik Bintang itu.
Setali tiga uang, Puja saat dikonfirmasi terpisah berharap pesan yang disampaikan dalam video bisa diterima masyarakat.
Khusus untuk video kedua, pria yang juga fotografer internasional itu menyebut lokasi syuting diambil di daerah Payangan, Gianyar.
“Harapannya (video kedua) untuk semua laki-laki tidak melakukan kekerasan pada wanita,” kata yang memiliki logat khas Buleleng itu