DENPASAR- PT Angkasa Pura 1 (Persero) ternyata telah melangkah jauh terkait rencana perluasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Communication and Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengatakan usulan perluasan
sisi barat bandara yang diajukan Angkasa Pura 1 seluas 47,9 hektare dengan lebar 900 x 533 meter telah menapaki masa sosialisasi.
Arie kemarin menyebut selama dua hari berturut-turut, yakni Sabtu (28/4) dan Minggu (29/4) sosialisasi dimaksud telah berlangsung di Desa Adat Tuban dan Desa Adat Kelan.
Dalam spanduk tertulis sosialisasi pembangunan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai dalam rangka menyambut IMF-World Bank 2018.
Menariknya, disebutkan bahwa warga kedua desa adat tersebut menyetujui rencana perluasan bandara dengan cara reklamasi.
“Hari Sabtu dan Minggu kemarin kita sudah sosialisasi secara formal kepada Desa Adat Tuban dan Desa Adat Kelan.
Krama desa adat Kelan dan Tuban pada prinsipnya mendukung perluasan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali terutama untuk pembangunan apron sisi barat dengan menggunakan pola reklamasi,” ujar Arie.
Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (3/4) lalu Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali menggelar rapat koordinasi teknis tim kelompok kerja (pokja) dan tim teknis rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) Bali.
Turut dibahas rencana penyelarasan dokumen RZWP3K di samping rencana induk pelabuhan (RIP) dan alur pelayaran serta rencana induk pengembangan pariwisata Bali.
Turut dibahas rencana penyelarasan dokumen RZWP3K di samping rencana induk pelabuhan (RIP) dan alur pelayaran serta rencana induk pengembangan pariwisata Bali.
Gentingnya pembahasan tersebut salah satunya tertera dalam lampiran surat undangan bernomor 523.32/429/KL/Dislautkan tanggal 26 Maret 2018.
Total surat undangan diberikan kepada 50 orang. Selain akademisi, undangan juga ditujukan kepada Conservation Internasional Indonesia, Coral Triangle Center, dan WWF Indonesia.