25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:45 AM WIB

Kreatif, Sulap Debu Kerang Jadi Patung, Optimis Tembus Pasar Eropa

DENPASAR – Tak ingin menghasilkan limbah yang merusak lingkungan, seorang perajin kerang asal Serangan yang juga

Ketua Rumah Kerang King Saguna Jaya, I Made Kanan Jaya membuat sebuah karya seni berupa patung yang terbut dari adonan debu kerang.

Dipasarkan sejak akhir tahun 2015 lalu, patung dari debu kerang ini mampu menarik perhatian pasar lokal Bali.

I Made Kanan Jaya mengungkapkan, debu kerang yang digunakannya sebagai bahan pembuat patung merupakan limbah produk kerajinan kerang yang digelutinya lebih dulu.

Melihat banyaknya debu yang dihasilkan dari proses pemotongan kerang, muncul inspirasi memanfaatkan limbah kerang bernilai ekonomi.

“Patung yang kami buat dari debu kerang ini seperti patung Ganesha, Bunda Maria, Budha, dan orang tua tempo dulu. Harga mulai Rp 25 ribu –Rp 250 ribu,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini patung berbahan debu baru menyasar pasar lokal Bali. Patung Ganesha, merupakan bentuk patung yang paling diminati masyarakat lokal.

“Biasanya patung Ganesha yang sudah diprada yang paling diminati. Per bulan laku 10-20 buah patung,” jelasnya.  Saat ini ia pun telah melirik pasar luar negeri melalui ekspor.

Namun, yang menjadi prioritas yakni pemenuhan pasar lokal karena permintaan cukup tinggi. “Kalau produk debu seperti ini pasti disukai pasar Eropa karena membawa isu lingkungan,” kata Kanan.

Bagaimana dengan strategi pemasaran? Kanan memaparkan, produk-produk buatan rumah kerangnya dipasarkan dengan berbagai strategi.

Seperti melakukan pameran, dan juga memanfaatkan media online. “Tapi, lewat pameran yang paling efektif. Karena kami bisa berinteraksi langsung dengan pengunjung,” pungkasnya. 

DENPASAR – Tak ingin menghasilkan limbah yang merusak lingkungan, seorang perajin kerang asal Serangan yang juga

Ketua Rumah Kerang King Saguna Jaya, I Made Kanan Jaya membuat sebuah karya seni berupa patung yang terbut dari adonan debu kerang.

Dipasarkan sejak akhir tahun 2015 lalu, patung dari debu kerang ini mampu menarik perhatian pasar lokal Bali.

I Made Kanan Jaya mengungkapkan, debu kerang yang digunakannya sebagai bahan pembuat patung merupakan limbah produk kerajinan kerang yang digelutinya lebih dulu.

Melihat banyaknya debu yang dihasilkan dari proses pemotongan kerang, muncul inspirasi memanfaatkan limbah kerang bernilai ekonomi.

“Patung yang kami buat dari debu kerang ini seperti patung Ganesha, Bunda Maria, Budha, dan orang tua tempo dulu. Harga mulai Rp 25 ribu –Rp 250 ribu,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini patung berbahan debu baru menyasar pasar lokal Bali. Patung Ganesha, merupakan bentuk patung yang paling diminati masyarakat lokal.

“Biasanya patung Ganesha yang sudah diprada yang paling diminati. Per bulan laku 10-20 buah patung,” jelasnya.  Saat ini ia pun telah melirik pasar luar negeri melalui ekspor.

Namun, yang menjadi prioritas yakni pemenuhan pasar lokal karena permintaan cukup tinggi. “Kalau produk debu seperti ini pasti disukai pasar Eropa karena membawa isu lingkungan,” kata Kanan.

Bagaimana dengan strategi pemasaran? Kanan memaparkan, produk-produk buatan rumah kerangnya dipasarkan dengan berbagai strategi.

Seperti melakukan pameran, dan juga memanfaatkan media online. “Tapi, lewat pameran yang paling efektif. Karena kami bisa berinteraksi langsung dengan pengunjung,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/