DENPASAR – Sekawanan perampokan yang menggasak uang Rp 1,8 miliar dalam kendaraan di ATM BCA di Jalan Bypass Ngurah Rai, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Rabu (25/4) lalu, diduga kuat masih di Bali.
Indikasi itu mencuat setelah Polresta Denpasar berkoordinasi dengan Polres dan Polsek yang ada di jalur keluar Bali, belum menemukan kendaraan yang dicurigai itu meninggalkan Bali.
“Hingga saat ini, mobil yang dicurigai belum termonitor di pintu keluar Bali,” ujar Kapolresta Kombes Hadi Purnomo.
Tim khusus bentukan Polresta Denpasar sendiri masih bekerja mengumpulkan bukti petunjuk terkait kasus perampokan itu.
Salah satunya meneliti seluruh CCTV yang ada di jalur Jalan Bypass Ngurah Rai. Meski masih sumir, ada perkembangan terbaru.
Polisi disebut-sebut sudah mengantongi identitas pelaku. “Ciri-ciri pelaku sudah dikantongi. Tapi, apakah pelaku bertato atau tidak belum diketahui.
Sebab CCTV di TKP kualitasnnya rendah. Jika di zoom, hasilnya pecah. Nggak di zoom saja kabur-kabur hasilnya, kayak lihat bayangan,” beber sumber.
Setelah dicocokkan apakah pergerakan para korban dan pelaku ada perbedaan? “Itu dia. Kami nantinya akan melihat lagi dari CCTV itu.
Untuk sementara kami masih mencari CCTV di bagian Timur TKP, sebab pelaku kabur ke arah timur,” imbuh sumber.
Seperti berita sebelumnya, tim khusus terus melakukan pengembangan untuk mengungkap kasus perampokan uang
di dalam mobil jenis Grand Max Silver nopol DK 9863 FW, jasa pengiriman uang yang membawa duit Rp 1,8 miliar.
Kurang lebih 15 orang saksi sudah dimintai keterangan. Sementara itu, karyawan di PT Andalan sudah balasan orang diperiksa.
Jumlah saksi mencapai 20 an orang yang diperiksa. CCTV kawasan By Pas Nusa Dua kebanyakan tak berfungsi.