LOMBOK – Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supendi menegaskan keberadaan TNI AL wajib memberikan kontribusi pada negara untuk menunjukkan eksistensinya, karena angkatan laut merupakan instrumen negara untuk menjaga kedaulatan negara di laut, mengingat Indonesia adalah negara maritim yang besar.
“Kita (Indonesia, red) bukan negara kecil, jika kita bentangkan wilayah Indonesia itu sebenarnya relatif sama dengan dari Turki sampai ke Inggris kalau kita paparkan Indonesia di Amerika Serikat itu dari California sampai New York,
oleh sebab itu membangun budaya maritim muncul dari kebanggaan kita melaksanakan kegiatan MNEK ini”, kata Ade, saat jumpa pers di Hotel Golden Palace, Kota Mataram, Sabtu (5/5) kemarin
Menurut Ade, kegiatan MNEK 2018 merupakan latihan angkatan laut dalam rangka pembinaan kekuatan selain berkaitan dengan implementasi fungsi diplomasi, TNI AL juga ingin menunjukkan kredibilitasnya di mata internasional.
“Ini perlu saya tekankan supaya jangan sampai muncul perbedaan persepsi, kenapa TNI AL mengadakan latihan yang mengundang angkatan laut negara-negara luar negeri sahabat kita”, tuturnya.
Ia menambahkan sebagai negara maritim, kehadiran TNI AL harus terus bisa memberikan pengaruh terhadap dunia internasional.
“Dan ini terbukti dari penambahan peserta yang hadir pada kegiatan MNEK, terus meningkat dari 18 negara pada tahun 2014, negara 34 negara di tahun 2016 dan sekarang menjadi 36 negara. Luar biasa, ini konsistensi pengakuan internasional kepada kita”, ucapnya.
Kegiatan MNEK 2018 di Lombok juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah, dengan menyediakan akses internet secara gratis.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan dalam penyelenggaran MNEK 2018, Kementrian Kominfo menyediakan internet gratis yang bisa diakses hingga radius 60 km menggunakan jaringan Net1 dengan speed 100 MBps.
“Kami ingin agar seluruh peserta MNEK 2018 yang datang dari berbagai negara dapat merasakan lancarnya koneksi internet layaknya di negara-negara maju,” katanya. (dan)