RadarBali.com – Malang nian nasib APY, putri semata wayang Citra, 20, asal Situbondo, Jawa Timur. Balita 4 tahun ini menjadi korban penganiayaan pacar ibunya sendiri.
Kekerasan dilakukan di rumah kos di Jalan Gunung Guntur, Padangsambian, Kerobokan, Denpasar Kamis (10/8).
Ibu kandung korban yang mengetahui kejadian penganiayaan tersebut tak terima dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Diketahui pelaku penganiayaan bernama Fendi, 18 asal Sitobondo, Jawa Timur yang bekerja sebagai tukang kuras WC.
Sekitar pukul 12.00 Wita, Citra dan buah hatinya tiba di IGD RS Sanglah untuk melakukan pemeriksaan medis (visum). Korban penganiayaan didampingi oleh pihak kepolisian dari Polresta Denpasar.
Pengakuan Citra yang ditemui di IGD kemarin, kejadian penganiayaan yang menimpa anaknya terjadi sekitar pukul 21.00 Kamis malam.
Awalnya, sang pacar datang ke rumah kosnya. Karena sudah lama berhubungan cinta dengan pelaku, Citra pun percaya kepada pelaku dengan menitipkan buah hatinya kepada Fendi.
“Karena saat itu saya kerja mulai sore hingga malam. Maka saya titip kepada Fendi,” ucapnya. Usai pulang kerja dari daerah Sanur pukul 21.00, karena kangen dengan buah hati, dia bergegas pulang ke rumah kosnya dengan membawakan sedikit buah tangan untuk putrinya.
Sesampai di kamar kos mendengar putri menangis. Citra pun menanyakan kepada buah hatinya mengapa menangis.
Anaknya pun bercerita kepadanya bahwa dia dianiaya oleh pacar ibunya sendiri. Dipukuli di bagian badan, tangan, wajah dan pada kemaluan putri di masukkan balsem otot geliga.
Setelah itu putrinya mengalami luka memar diwajah, tangan, badan hingga di bagian kemaluan mengeluarkan bercak darah.
Citra yang tidak terima kekerasan dilakukan kepada anaknya, akhirnya Jumat (11/8) pagi melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian Polresta Denpasar.
“Jika mendengar cerita dari anak saya, ini yang ketiga kali dipukuli. Sering kali dia dipukul. Namun, jarang mau menceritakan kepada saya,” ungkap Citra.
Diungkapkan Citra, pacarnya memukuli buah hatinya karena kesal dengan anaknya yang nakal. Namun Citra tidak percaya.
Karena selama ini anaknya selama ini hidup bersama dengan dirinya maupun tetangganya tidak pernah nakal. “Apalagi anak saya perempuan,” katanya.
Saat ini ke RS Sanglah untuk melakukan pemeriksaan medis (visum). Serta mendapat perawatan medis. Korban juga bakal dicek kondisi psikologisnya untuk mengurangi dampak trauma.