RadarBali.com – Capaian fenomenal diraih PT. Bank Danamon Indonesia yang meraup laba Rp 2 triliun di semester I 2017. Angka itu adalah angka nasional.
Sementara pencapaian laba untuk semester I khusus wilayah Bali, belum di publish. Regional Head Bank Danamon Bali Nusra Gusti Agus Indrawan mengatakan, untuk wilayah Bali – Nusra, pengelolaan secara mandiri baru dimulai sejak Juni 2016 silam.
Selama itu, pertumbuhan kredit, kasa, dan landing Bank Danamon mengalami pertumbuhan satu digit.
“Berdasar rasio, komposisi kita naik menjadi 44,3 persen yang sebelumnya 42,1 persen,” ujar Gusti Agus Indrawan, kemarin (11/8).
Disinggung mengenai penyaluran kredit di Bali, hingga semester satu ini penyaluran kredit untuk Bali Nusra mencapai Rp 2.03 triliun.
Dan, dari penyaluran tersebut paling banyak porsinya pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). “Untuk kredit tahun ini meskipun kondisi perekonomian lesu, tapi tren meningkat,” kata Gusti Agus Indrawan.
Dia menambahkan, penyaluran kredit ini perlu analisis yang cemerlang. Karena jika tidak, akan berdampak pada kredit macet.
Namun di semester ini, untuk kredit macet berhasil ditekan dari yang awalnya 4 persen mencapai 3,2 persen. “Jadi, jauh di atas ketentuan rata-rata lah,” papar Indrawan.
Untuk mengantisipasi kredit macet ini, kata dia, setiap bank wajib memiliki dana cadangan di Bank Indonesia.
Karena hal tersebut menjadi aturan baku perbankan. Kredit macet atau tidak, tetap harus memiliki dana cadangan.
“Jadi, untuk menekan itu kami terapkan prosedur pengelolaan resiko yang pruden serta proses recovery kredit yang disiplin,” paparnya. Ditambahkan, untuk penyaluran KPR, Bank Danamon tidak melakukannya.
Apalagi, untuk menyalurkan ke program rumah bersubsidi. Menurutnya, saat ini lebih banyak penyaluran kredit pada KPR untuk rumah kelas menengah.
“Orang yang membeli dengan KPR kebanyakan spekulasi bukan untuk dipergunakan,” pungkasnya.