GIANYAR – Manajemen Bali United bergerak cepat untuk menanggapi respons suporter atas kekalahan Bali United dalam dua pertandingan terakhir di Liga 1 saat menghadapi PS Tira dan Sriwijaya FC.
Bertempat di Bebek Bengi Restaurant, Ubud, Minggu siang kemarin (6/5), jajaran manajemen yang terdiri dari Owner Bali United Pieter Tanuri, CEO Bali United Yabes Tanuri,
Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro, Ilija Spasojevic, Irfan Bachdim, Wawan Hendrawan, dan Ahmad Agung bertemu dengan beberapa basis kelompok suporter Serdadu Tridatu.
Para suporter menyampaikan berbagai keluh kesahnya terhadap permainan Bali United yang sedikit kurang bertaji dalam beberapa pekan terakhir.
Mendengar hal ini, sang owner Pieter Tanuri angkat bicara. Menurutnya, ada satu kekurangan dalam tim. Yang dia sorot adalah kekompakan tim masih belum terlihat 100 persen.
“Kami sudah menyadari apa yang kurang. Ke depannya kami berusaha untuk bisa lebih baik lagi. Itu saja,” kata Pieter Tanuri.
Kekalahan kemarin bisa dikatakan sebagai cambuk keras untuk Bali United dan suporter yang mengkritik bisa menjadi salah satu alasan untuk berbenah di sisa pertandingan di Liga 1 2018.
“Kekalahan kemarin menjadi cambuk. Mudah-mudahan kami bisa mengatasi kesalahan ini. Ini awal kebangkitan kami,” jelas Pieter.
Lantas apakah komposisi pemain seperti saat ini sudah bisa untuk membawa Bali United meraih gelar juara untuk pertama kalinya?
Dia mengatakan bahwa materi pemain kali ini sudah dianggap terbaik. Hanya kekompakan saja yang belum tercipta. “
Ini adalah tugas Manajemen dan Pelatih Bali United. Sebenarnya tidak mustahil. Saya harap setelah pertemuan ini bisa lebih baik lagi
dan kami dengan suporter bisa menyamakan persepsi. Ini adalah wakeup call untuk kami. Suporter sekarang juga bisa lebih kritis,” tegasnya.