32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:04 PM WIB

Minta Suporter Bersabar, Demer: Saya Datang ke Bali Bukan Untuk Kalah

TUBAN – Kekalahan melawan Mitra Kukar menjadi pukulan telak bagi skuad Serdadu Tridatu. Bukan hanya pelatih, tapi bagi seluruh skuad Serdadu Tridatu dan elemen di dalamnya.

Betapa tidak, empat kali pertandingan di semua ajang, Serdadu Tridatu tidak berhasil memenangkan pertandingan. Statistik menunjukkan Bali United keropos di lini belakang.

Dari empat kali pertandingan, 12 gol tercipta ke gawang Bali United. Jika di rata-ratakan, tiga gol dalam satu kali pertandingan.

Rupanya, penyakit musim lalu bertambah musim ini. Musim lalu, Bali United kebobolan 38 gol dari 34 kali pertandingan.

Atau rata-rata 1,2 gol per pertandingan. Memang masih ada Persegres Gresik United yang memiliki jumlah kebobolan paling banyak dengan 104 gol.

Tapi, untuk sekelas tim peringkat kedua Liga 1 musim lalu, hasil ini sangat buruk. Masalahnya, potensi Serdadu Tridatu menjadi lumbung gol tim-tim lain sangat besar.

Itu terjadi jika tidak segera berbenah. Apalagi Liga 1 musim lalu dan sekarang berbeda. Semua tim berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan berusaha mengalahkan Bali United.

Sebagai bukti, hingga pekan kedelapana, skuad asuhan Widodo Cahyono Putro sudah mengoleksi 11 gol kemasukan berbanding 10 gol memasukkan.

Sembilan gol di antaranya bersarang ke gawang penjaga gawang asal Brebes, Wawan Hendrawan. Tentu semua pemain Bali United tahu statistik buruk itu. Termasuk palang pintu asal Brazil, Demerson Bruno Costa.

“Sangat berat. Saya datang ke Bali (United) bukan untuk kalah. Kami harus bisa merubahnya. Kuncinya adalah kebersamaan untuk merubah penampilan kami,” ujar Demerson.

Dia meminta rekan setim termasuk dia sendiri tetap kuat dan berusaha sekuat tenaga meraih hasil terbaik.

Apalagi banyak pemain cedera dan situasi ini tidak bagus untuk Bali United. 

TUBAN – Kekalahan melawan Mitra Kukar menjadi pukulan telak bagi skuad Serdadu Tridatu. Bukan hanya pelatih, tapi bagi seluruh skuad Serdadu Tridatu dan elemen di dalamnya.

Betapa tidak, empat kali pertandingan di semua ajang, Serdadu Tridatu tidak berhasil memenangkan pertandingan. Statistik menunjukkan Bali United keropos di lini belakang.

Dari empat kali pertandingan, 12 gol tercipta ke gawang Bali United. Jika di rata-ratakan, tiga gol dalam satu kali pertandingan.

Rupanya, penyakit musim lalu bertambah musim ini. Musim lalu, Bali United kebobolan 38 gol dari 34 kali pertandingan.

Atau rata-rata 1,2 gol per pertandingan. Memang masih ada Persegres Gresik United yang memiliki jumlah kebobolan paling banyak dengan 104 gol.

Tapi, untuk sekelas tim peringkat kedua Liga 1 musim lalu, hasil ini sangat buruk. Masalahnya, potensi Serdadu Tridatu menjadi lumbung gol tim-tim lain sangat besar.

Itu terjadi jika tidak segera berbenah. Apalagi Liga 1 musim lalu dan sekarang berbeda. Semua tim berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan berusaha mengalahkan Bali United.

Sebagai bukti, hingga pekan kedelapana, skuad asuhan Widodo Cahyono Putro sudah mengoleksi 11 gol kemasukan berbanding 10 gol memasukkan.

Sembilan gol di antaranya bersarang ke gawang penjaga gawang asal Brebes, Wawan Hendrawan. Tentu semua pemain Bali United tahu statistik buruk itu. Termasuk palang pintu asal Brazil, Demerson Bruno Costa.

“Sangat berat. Saya datang ke Bali (United) bukan untuk kalah. Kami harus bisa merubahnya. Kuncinya adalah kebersamaan untuk merubah penampilan kami,” ujar Demerson.

Dia meminta rekan setim termasuk dia sendiri tetap kuat dan berusaha sekuat tenaga meraih hasil terbaik.

Apalagi banyak pemain cedera dan situasi ini tidak bagus untuk Bali United. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/