DENPASAR – Menjelang datangnya bulan puasa Ramadhan, warga Kampung Bugis Suwung berbondong-bondong melakukan ziarah kubur akbar ke Pemakaman Kampung Bugis Jalan Pendidikan, Denpasar, Minggu (13/5) kemarin.
Puluhan jemaah berkumpul di Masjid AL Muawwanatul Khairiyah dan menuju ke makam dengan iringan rebana.
Saat memasuki kuburan, mereka membaca yasin, tahlil, dan berdoa bersama. Setelah itu, para peziarah berziarah ke makam orang tertua di Kampung Bugis Syech Abdullah Hanafi dan istrinya Umi Kulsum.
Selanjutnya berziarah di makam putra Raja Bone, Isya Rafiq. Setelah itu baru mereka berziarah ke makam anggota keluarga masing-masing.
Sesepuh Kampung Bugis Suwung, Muhammad Nuh Fatah ditemui di lokasi mengatakan, ziarah akbar adalah tradisi turun-temurun yang sudah dilakukan sejak 400 ratus tahun silam.
Karena biasanya menjelang Hari Suci Ramadhan roh-roh orang meninggal dilepas oleh Allah SWT. Dan berharap didoakan oleh ahli waris atau anggota keluarga almarhum.
“Di Kampung Bugis Suwung sudah berjalan ratusan tahun. Sekitar 400 tahun. Sejak kehadiran orang Bugis di Bali. Tradisi ini biasa berlangsung menjelang Bulan Suci Ramadan,” katanya.
Menurut anggota DPRD Kota Denpasar ini, jumlah anggota keluarga ada 85 kepala keluarga. Namun, jumlah KK yang masih murni darah Bugis ada 22 KK.
Untuk jumlah orang yang dimakamkan ada 1300. Dengan berziarah ini menjadi peringatan bagi yang masih hidup. Selain itu juga melestarikan warisan leluhur.
“Ini sebagai peringatan bagi yang masih hidup. Itu yang melatarbelakangi kita dan melestarikan dan mewariskan leluhur kita duhulu,” ucap Politisi PKS Ini.
Sebelum ziarah akbar, seminggu lalu telah dilaksanakan acara ruwahan akbar dengan mengundang banyak orang di masjid.