DENPASAR – Secara umum kondisi pariwisata Bali menuju arah normal pascaerupsi Gunung Agung.
Namun, terjadinya aksi teror di Mako Brimob dan Surabaya kemarin hingga hari ini bisa memperburuk pemulihan pariwisata.
“Ada beberapa pertanyaan (wisatawan) yang sudah masuk, kami jelaskan bahwa lokasi bom jauh dari Bali. Dan itu wajib kami sampaikan,” ujar Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali I Ketut Ardana.
Ardana juga memastikan hingga saat ini belum ada cancellation atau pembatalan dari pihak klien untuk datang ke Bali.
Kata dia, yang berpotensi melakukan pembatalan kedatangan atau menunda kunjungan ke Bali adalah wisatawan yang melakukan perjalanan mandiri melalui online.
Mereka kerap berselancar di dunia maya untuk mengetahui Indonesia secara umum. Sementara banyak informasi di media sosial yang hoax.
“Memang akan ada dampak, tapi sedikit. Kalau yang melakukan perjalanan dengan regu atau agen travel mereka akan mendapat informasi yang akurat,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya berharap ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait kondisi Bali. “Bisa melalui Dinas Pariwisata, menyatakan Bali aman,” kata Ardana.