DENPASAR – Aksi teroris yang mengebom tiga gereja, dan Mapolrestabes Surabaya dan sebuah rusunawa di kawasan Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur, menciptakan teror sendiri bagi masyarakat.
Wajar kemudian muncul sikap responsif sebagaian dari warga masyarakat sebagai dampak dari kejadian tersebut.
Seperti yang terjadi kemarin di Denpasar. Dilaporkan dua kejadian sempat membuat aparat kepolisian waspada.
Bahkan Kawasan Kereneng, Denpasar, sempat ditutup sementara selama satu jam untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pertama, masyarakat melihat wanita bercadar membawa tas ransel sedang dibonceng suaminya di tengah keramaian kawasan Jalan Sidakarya, Denpasar, Senin (14/5) pukul 11.30.
Kedua, seorang wanita bercadar ditemukan sedang duduk di pinggir Jalan WR Supratman, tak jauh dari Gang Srikaya, perumahan perwira Polda Bali.
Wanita itu membawa ransel dan seorang anak kecil yang juga mengenakan pakaian bercadar, Senin (14/5) pukul 12.00.
Setelah diamankan dan diinterogasi, akhirnya keduanyanya dipulangkan karena tidak terlibat apapun dalam jaringan teror.
Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja menampik penutupan jalan di depan Polda Bali itu bagian dari upaya pemeriksaan wanita bercadar.
Dia berdalih, penutupan jalan yang dilakukan itu adalah upaya pengalihan akses agar tidak bising dengan bunyi kendaraan yang lalu lalang.
Sebab, dalihnya, jajaran Polda Bali sedang melakukan video conference dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Terus terang tadi kami sempat ada video conference dengan pak Kapolri. Untuk lamanya cuma satu jam saja,” kilah perwira dengan pangkat tiga melati dipundak ini.
Meski penutupan tidak berkaitan dengan penangkapan wanita bercadar di dua tempat berbeda, Kombes Henky Widjaja membenarkan perihal adanya pemeriksaan terhadap wanita bercadar yang mencurigakan tersebut.
Hanya saja, sampai saat ini pihaknya tidak menahan wanita itu karena tidak ditemukan adanya benda atau bahan berbahaya.
“Kami amankan untuk diinterogasi. Ternyata mereka tidak ada keterlibatan dengan terorisme. Mereka sudah dilepas. Tapi, untuk identitas wanita bersama anak saya belum dapat,” tuturnya