25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:11 AM WIB

Gugun Blues Shelter Gaet Fans Baru dengan Album Hitam Membiru

RadarBali.com – Sejak keluarnya Jono yang sebelumnya berposisi pada bass, di 2016 lalu, di tahun yang sama, band Gugun Blues Shelter langsung mendatangkan personil baru.

Fajar didapuk jadi sosok baru untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Jono. Di tahun yang sama, tepatnya di akhir tahun 2016, band rock yang terbentuk 13 tahun silam ini juga membuat kreasi yang cukup berbeda dari ciri khas mereka sebelumnya.

Hal itu tertuang dalam album ke 9 mereka. Uniknya, semua lagu dalam album yang bertajuk Hitam Membiru ini adalah lagu-lagu dengan lirik bahasa Indonesia.

Hal ini sangat kontras dengan 8 album sebelumnya, dimana Gugun Blues Shelter lebih banyak memasukan lagu berlirik bahasa Inggris ke dalam album mereka.

Ditemui usai pertunjukan mereka di panggung Britama Sanur Festival, Jumat (11/8) malam, sang frontman, Gugun mengungkap alasan di balik lahirnya album berisikan lagu berbahasa Indonesia tersebut.

Menurut Gugun, alasan lahirnya album berbahasa Indonesia cukup simpel. Karena band beranggotakan Gugun(gitar), Fajar (bass), and Bowie (drum) ini ingin menambah banyak penggemar saja.

“Karena selama ini kan penggemar kami kebanyakan anak kuliah, orang-orang kantoran yang levelnya di atas. Lewat album ini, kami juga ingin kami digemari orang-orang Indonesia yang tidak bisa bahasa Inggris,” katanya kepada Jawa Pos Radar Bali.

Lagu-lagu pada album tersebut sebenarnya bukanlah lagu baru. Sebagian besar lagu-lagunya merupakan lagu-lagu berlirik bahasa Indonesia yang dikompilasikan menjadi satu di dalam album Hitam Membiru ini.

“Di album tersebut hanya ada satu lagu baru, yang kemudian diambil sebagai judul dari album ini,” ujar pria dengan ciri khas berambut gondrong ini.

Menjadi album perdana yang berisikan lagu berbahasa Indonesia, Gugun mengakui jika album Hitam Membiru tersebut menjadi album yang penjualannya paling laku dan paling cepat.

“Album ini lakunya cepat banget, karena berbahasa Indonesia dibanding sebelumnya yang kebanyakan bahasa Ingrris. Dan hal ini memang membuktikan bahasa Indonesia lebih laku dijual,” tambahnya.

Sementara itu, di panggung Britama Sanur Festival Jumat (11/8) malam, Gugun Blues Shelter sukses memuaskan hasrat penggemarnya. Meski bukanlah panggung pertama yang dilakoninya di Bali, kehadiran band bergere rock, blues dan fank ini di atas panggung mampu membuat ribuan penoton malam itu terhibur. “Kami baru kali ini main di panggung Britama Sanur Village Festival. Kesannya di luar ekspektasi. Ini merupakan salah satu festival yang cukup ramai,” tandasnya. Pada penampilan malam itu, Gugun Blues Shelter tampil membawakan 12 lagu.

RadarBali.com – Sejak keluarnya Jono yang sebelumnya berposisi pada bass, di 2016 lalu, di tahun yang sama, band Gugun Blues Shelter langsung mendatangkan personil baru.

Fajar didapuk jadi sosok baru untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Jono. Di tahun yang sama, tepatnya di akhir tahun 2016, band rock yang terbentuk 13 tahun silam ini juga membuat kreasi yang cukup berbeda dari ciri khas mereka sebelumnya.

Hal itu tertuang dalam album ke 9 mereka. Uniknya, semua lagu dalam album yang bertajuk Hitam Membiru ini adalah lagu-lagu dengan lirik bahasa Indonesia.

Hal ini sangat kontras dengan 8 album sebelumnya, dimana Gugun Blues Shelter lebih banyak memasukan lagu berlirik bahasa Inggris ke dalam album mereka.

Ditemui usai pertunjukan mereka di panggung Britama Sanur Festival, Jumat (11/8) malam, sang frontman, Gugun mengungkap alasan di balik lahirnya album berisikan lagu berbahasa Indonesia tersebut.

Menurut Gugun, alasan lahirnya album berbahasa Indonesia cukup simpel. Karena band beranggotakan Gugun(gitar), Fajar (bass), and Bowie (drum) ini ingin menambah banyak penggemar saja.

“Karena selama ini kan penggemar kami kebanyakan anak kuliah, orang-orang kantoran yang levelnya di atas. Lewat album ini, kami juga ingin kami digemari orang-orang Indonesia yang tidak bisa bahasa Inggris,” katanya kepada Jawa Pos Radar Bali.

Lagu-lagu pada album tersebut sebenarnya bukanlah lagu baru. Sebagian besar lagu-lagunya merupakan lagu-lagu berlirik bahasa Indonesia yang dikompilasikan menjadi satu di dalam album Hitam Membiru ini.

“Di album tersebut hanya ada satu lagu baru, yang kemudian diambil sebagai judul dari album ini,” ujar pria dengan ciri khas berambut gondrong ini.

Menjadi album perdana yang berisikan lagu berbahasa Indonesia, Gugun mengakui jika album Hitam Membiru tersebut menjadi album yang penjualannya paling laku dan paling cepat.

“Album ini lakunya cepat banget, karena berbahasa Indonesia dibanding sebelumnya yang kebanyakan bahasa Ingrris. Dan hal ini memang membuktikan bahasa Indonesia lebih laku dijual,” tambahnya.

Sementara itu, di panggung Britama Sanur Festival Jumat (11/8) malam, Gugun Blues Shelter sukses memuaskan hasrat penggemarnya. Meski bukanlah panggung pertama yang dilakoninya di Bali, kehadiran band bergere rock, blues dan fank ini di atas panggung mampu membuat ribuan penoton malam itu terhibur. “Kami baru kali ini main di panggung Britama Sanur Village Festival. Kesannya di luar ekspektasi. Ini merupakan salah satu festival yang cukup ramai,” tandasnya. Pada penampilan malam itu, Gugun Blues Shelter tampil membawakan 12 lagu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/