RadarBali.com – Jelang Pilgub Bali para tokoh politik mulai saling menjajagi. Hal ini juga dilakukan Ketut Sudikerta dan Gede Pasek Suardika (GPS).
Sudikerta yang dipastikan akan maju dari Partai Golkar ini melakukan pertemuan dengan GPS di Sector Bar, Sanur Sabtu pagi lalu.
Pertemuan ini diakui sendiri GPS. Saat dihubungi Jawa Pos Radar Bali, GPS mengaku bertemu dengan Ketut Sudikerta.
Hanya saja Pasek mengakui kalau pertemuan tersebut adalah pertemuan biasa. Bahkan Pasek mengelak serta mengatakan kalau pertamuan tersebut hanya kebetulan.
Namun, tampaknya, tidak mungkin pertemuan tersebut kebetukan dilakukan di Sector Bar. Pasek sendiri mengakui kalau Sudikerta sendiri adalah sahabat lamanya.
Pasek mengakui kalau pembicaraan dilakukan tentang Bali. Ketika didesak soal pakat atau koalisi, Pasek mengaku belum mengarah sejauh itu.
“Ya namanya orang politik bicaranya adalah soal politik, kalau pemain bola bicaranya pasti soal sepak bola,” ujar pria yang juga anggota DPD RI tersebut.
Ketika didesak apakah sudah serius akan meju mendampngi Sudikerta, Pasek kembali mengelak seraya mengatakan kalau ini merupakan pertemuan awal.
Soal serius tidaknya nanti dirinya juga akan ijin terlebih dulu dengan DPP Hanura di Jakarta. Karena sejauh ini belum ada ijin terkait hal itu.
Pasek mengakui kalau awalnya dilarang maju dalam Pilgub dan diminta kembali ke Jakarta. Namun, Pasek mengakui ada desakan dari para kader Hanura di Bali agar dirinya ikut ambil bagian dalam kontestan Pilgub Bali mendatang.
Pasek mengakui kalau memang serius harus banyak hal yang dibicarakan. Termasuk soal visi dan misi kedua parpol.
Dirinya tidak mau hanya sekedar meramaikan. Karena ketika ke Bali dia juga harus memastikan karena dirinya harus mundur dari DPD.
Dia sendiri juga duduk sebagai Ketua Badan Kehormatan DPD RI. Ditanya apakah ada pinangan atau ajakan dari Sudikerta untuk berpekat?
Pasek sendiri enggan menjelaskan secara gamblang. Yang jelas arah ke sana ada namun belum terlalu serius karena masih berupa pertemuan awal.