25.6 C
Jakarta
23 November 2024, 8:45 AM WIB

Catat! Banyak Peminat, KGB Mencari Kualitas Calon

RadarBali.com – Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang terdiri dari gabungan empat partai, yakni Gerindra, Golkar, Demokrat dan PKPI tidak mau rugi saat pemilihan bupati 2018 mendatang.

Calon yang telah terkumpul dan mendaftarkan diri kini mulai digodok, yang berkualitas nantinya akan mendapat peluang menjadi bakal calon bupati dan wakilnya.

KGB lebih memilih mencari calon yang berbobot ketimbang melihat asal daerah. Sebagaimana diketahui, calon dari PDI Perjuangan Agus Mahayastra dari Payangan dan wakilnya Anak Agung Mayun dari Puri Gianyar.

Ketua tim pendaftaran KGB, Artha Rimbawa, mengaku KGB punya cara pandang berbeda dalam memilih pasangan calon.

Diakui Rimbawa, pada umumnya calon pemimpin pasti dicari dari dua daerah kuat. Misalnya Tegalalang dengan Sukawati, atau Gianyar dengan Payangan, ataupun Ubud dengan Blahbatuh.

“Umumnya seperti itu dari Barat dan Timur untuk memetakan kekuatan, tapi sekarang lihat kualitas dulu, kalau pakai daerah dan calon tidak punya massa sama saja (rugi, red),” ujar Rimbawa, kemarin (13/8).

Di KGB, lanjut Rimbawa, apabila calon yang berkualitas itu berasal daerah yang sama tidak akan masalah.

“Bisa dari Gianyar-Gianyar (calon bupati dari wakilnya dari kecamatan Gianyar, red), Ubud-Ubud, sekarang lihat ketokohannya dulu,” terangnya.

Belum lagi, di KGB nantinya akan dilakukan survei ke masyarakat. “Lihat nanti elaktibilitasnya kalau baik, tidak masalah satu daerah,” terangnya.

Ditambahkan Rimbawa yang juga kader partai Gerindra itu, apabila calonnya nanti sudah ditentukan dan diterima oleh masyarakat, tinggal menyusun kekuatan ke pelosok kabupaten Gianyar.

“Itu bagian dari strategi nanti. Tapi sejauh ini kami tidak mengarah ke arah sana. Kami sekarang fokus dulu ke penjaringan,” terangnya

Yang jelas menurut Rimbawa, pihak KGB akan cermat dalam memilih pasangan calon. “Makanya sekarang kami pilih secermat mungkin, untuk memenangkan Pilkada 2018,” ujarnya optimistis.

Selanjutnya, pendaftaran bakal calon ini ditutup pada 16 Agustus mendatang. Dilanjutkan dengan penjaringan, mendengarkan visi dan misi calon hingga survei.

“Setelah ada keputusan, semua calon kami undang. Jangan ngambul, harus bisa ikut memenangkan calon yang diusung oleh KGB,” pintanya.

Sementara itu, sejauh ini, sudah ada beberapa nama yang mendaftarkan diri ke KGB. Calon yang mendaftar dari beragam kecamatan.

Di antaranya, Golkar yang mengirimkan Cokorda “Ibah” Kertyasa dari Ubud (calon bupati); PKPI mendaftarkan kader Nasdem, Anak Anak Waisnawa dari Gianyar (calon bupati); Gerindra mendaftarkan, Cokorda Pemayun dari Tampaksiring (calon bupati) dan Candra Yuni (calon wakil); Demokrat mengirimkan Ketut Jata dari Blahbatuh (calon wakil).

Juga ada satu paket dari Perindo Made Dana (Tegalalang)-Dewa Wardana (Ubud).

RadarBali.com – Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang terdiri dari gabungan empat partai, yakni Gerindra, Golkar, Demokrat dan PKPI tidak mau rugi saat pemilihan bupati 2018 mendatang.

Calon yang telah terkumpul dan mendaftarkan diri kini mulai digodok, yang berkualitas nantinya akan mendapat peluang menjadi bakal calon bupati dan wakilnya.

KGB lebih memilih mencari calon yang berbobot ketimbang melihat asal daerah. Sebagaimana diketahui, calon dari PDI Perjuangan Agus Mahayastra dari Payangan dan wakilnya Anak Agung Mayun dari Puri Gianyar.

Ketua tim pendaftaran KGB, Artha Rimbawa, mengaku KGB punya cara pandang berbeda dalam memilih pasangan calon.

Diakui Rimbawa, pada umumnya calon pemimpin pasti dicari dari dua daerah kuat. Misalnya Tegalalang dengan Sukawati, atau Gianyar dengan Payangan, ataupun Ubud dengan Blahbatuh.

“Umumnya seperti itu dari Barat dan Timur untuk memetakan kekuatan, tapi sekarang lihat kualitas dulu, kalau pakai daerah dan calon tidak punya massa sama saja (rugi, red),” ujar Rimbawa, kemarin (13/8).

Di KGB, lanjut Rimbawa, apabila calon yang berkualitas itu berasal daerah yang sama tidak akan masalah.

“Bisa dari Gianyar-Gianyar (calon bupati dari wakilnya dari kecamatan Gianyar, red), Ubud-Ubud, sekarang lihat ketokohannya dulu,” terangnya.

Belum lagi, di KGB nantinya akan dilakukan survei ke masyarakat. “Lihat nanti elaktibilitasnya kalau baik, tidak masalah satu daerah,” terangnya.

Ditambahkan Rimbawa yang juga kader partai Gerindra itu, apabila calonnya nanti sudah ditentukan dan diterima oleh masyarakat, tinggal menyusun kekuatan ke pelosok kabupaten Gianyar.

“Itu bagian dari strategi nanti. Tapi sejauh ini kami tidak mengarah ke arah sana. Kami sekarang fokus dulu ke penjaringan,” terangnya

Yang jelas menurut Rimbawa, pihak KGB akan cermat dalam memilih pasangan calon. “Makanya sekarang kami pilih secermat mungkin, untuk memenangkan Pilkada 2018,” ujarnya optimistis.

Selanjutnya, pendaftaran bakal calon ini ditutup pada 16 Agustus mendatang. Dilanjutkan dengan penjaringan, mendengarkan visi dan misi calon hingga survei.

“Setelah ada keputusan, semua calon kami undang. Jangan ngambul, harus bisa ikut memenangkan calon yang diusung oleh KGB,” pintanya.

Sementara itu, sejauh ini, sudah ada beberapa nama yang mendaftarkan diri ke KGB. Calon yang mendaftar dari beragam kecamatan.

Di antaranya, Golkar yang mengirimkan Cokorda “Ibah” Kertyasa dari Ubud (calon bupati); PKPI mendaftarkan kader Nasdem, Anak Anak Waisnawa dari Gianyar (calon bupati); Gerindra mendaftarkan, Cokorda Pemayun dari Tampaksiring (calon bupati) dan Candra Yuni (calon wakil); Demokrat mengirimkan Ketut Jata dari Blahbatuh (calon wakil).

Juga ada satu paket dari Perindo Made Dana (Tegalalang)-Dewa Wardana (Ubud).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/