SINGARAJA – Sejumlah warga di Kota Singaraja dibuat resah dengan serangan virus mematikan pada kucing.
Mereka khawatir virus itu bisa menular pada manusia, dan berpotensi menyebabkan kematian. Kasus itu dilaporkan muncul di kawasan Kelurahan Banyuning.
Salah seorang warga, Made Narta Arianta, mengaku resah dengan maraknya kasus kematian kucing di wilayahnya. Kucing peliharaan warga, banyak yang mati sejak sepekan terakhir.
“Hampir setiap hari ada saja kucing mati di sini. Kalau bukan peliharaan warga, ya kucing liar. Ada saja kami temukan bangkainya.
Kami khawatir kucing-kucing ini kena penyakit yang menular pada manusia. Sudah kami lapor ke peternakan,” kata Arianta yang tinggal di kawasan BTN Banyuning Indah itu.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Buleleng, drh. I Wayan Susila yang ditemui terpisah, mengakui kondisi tersebut.
Susila mengatakan dirinya telah menerjunkan tim untuk menggali laporan masyarakat, termasuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut.
Dari hasil investigasi, kucing-kucing itu terkena penyakit panleukopenia atau radang usus menular.
Biasanya kucing yang terkena penyakit itu akan menunjukkan gejala klinis berupa mencret, muntah-muntah, bahkan bisa berujung pada kematian.
“Tingkat kesakitan dan kematiannya memang cukup tinggi. Itu bisa mencapai angka 80 persen. Sebenarnya penyakit itu bisa dicegah lewat vaksinasi.
Hanya saja memang pemeliharaan kucing di masyarakat itu, sifatnya belum intensif. Jadi belum banyak yang divaksin untuk pencegahan,” kata Susila.
Ia memastikan penyakit yang merebak di kawasan Banyuning itu, bukan penyakit zoonosis alias penyakit yang bisa menular pada manusia.
“Itu juga bukan gejala penyakit rabies. Kami menghimbau masyarakat tenang, karena penyakit itu tidak masuk dalam penyakit zoonosis,” tandasnya.