25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:26 AM WIB

Arema FC Lawan Berat, Widodo: Harus Kompak, Pemain Harus Paham Itu!

KUTA – Optimis, optimis, dan optimis. Inilah yang harus dimiliki oleh seluruh skuad Serdadu Tridatu jika ingin memenangkan pertandingan kontra Arema FC malam ini di Stadion Dipta.

Rasa kepercayaan diri sudah mulai memuncak kembali. Tetapi, Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro meminta agar anak asuhnya tidak terlalu larut dalam kepercayaan diri yang tinggi.

“Tentu semua optimis. Tapi, saya mengingatkan agar tidak terlalu percaya diri karena hal itu tidak bagus. Jadikan rasa kepercayaan diri sebagai motivasi untuk bangkit. Inilah tantangan saya sebagai pelatih,” beber Coach Widodo.

Dia mengibaratkan dirinya sebagai sosok ayah sekaligus teman di dalam tim. Sebagai seorang “kepala keluarga” dia ingin membantu keluarganya untuk bangkit dari keterpurukan.

“Kebersamaan nomor satu. Tetap saya harus bisa memotivasi pemain dan kedalaman tim masing-masing individu harus paham itu,” kata pelatih berusia 47 tahun ini.

Mengenai pertandingan di malam hari selama bulan puasa, Widodo tidak mempermasalahkan. Menurutnya, inilah konsekuensi sebagai pemain profesional.

“Mau tidak mau kami harus menyesuaikan. Seharusnya dalam dunia olahraga, pukul 21.30 Wita sudah waktunya untuk istirahat. Tapi, kami sudah beradaptasi dengan pertandingan malam hari,” imbuhnya. 

KUTA – Optimis, optimis, dan optimis. Inilah yang harus dimiliki oleh seluruh skuad Serdadu Tridatu jika ingin memenangkan pertandingan kontra Arema FC malam ini di Stadion Dipta.

Rasa kepercayaan diri sudah mulai memuncak kembali. Tetapi, Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro meminta agar anak asuhnya tidak terlalu larut dalam kepercayaan diri yang tinggi.

“Tentu semua optimis. Tapi, saya mengingatkan agar tidak terlalu percaya diri karena hal itu tidak bagus. Jadikan rasa kepercayaan diri sebagai motivasi untuk bangkit. Inilah tantangan saya sebagai pelatih,” beber Coach Widodo.

Dia mengibaratkan dirinya sebagai sosok ayah sekaligus teman di dalam tim. Sebagai seorang “kepala keluarga” dia ingin membantu keluarganya untuk bangkit dari keterpurukan.

“Kebersamaan nomor satu. Tetap saya harus bisa memotivasi pemain dan kedalaman tim masing-masing individu harus paham itu,” kata pelatih berusia 47 tahun ini.

Mengenai pertandingan di malam hari selama bulan puasa, Widodo tidak mempermasalahkan. Menurutnya, inilah konsekuensi sebagai pemain profesional.

“Mau tidak mau kami harus menyesuaikan. Seharusnya dalam dunia olahraga, pukul 21.30 Wita sudah waktunya untuk istirahat. Tapi, kami sudah beradaptasi dengan pertandingan malam hari,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/