RadarBali.com – Peristiwa matinya mesin KMP Trisakti Elfina di tengah Selat Bali memunculkan spekulasi tentang kelaikan kapal yang berlayar. Begitu juga dengan pemeriksaan berkala, sehingga matinya mesin kapal bisa dihindari.
Selain itu, sebelum kapal berlayar dengan muatan penumpang, Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbadar melakukan pemeriksaan kapal sehingga keluar surat perintah berlayar (SPB).
Tetapi mengapa masih ada kapal yang mesinnya mati di tengah laut? Kepala UPP atau Syahbandar Gilimanuk I Made Astika mengatakan, mogoknya kapal di tengah laut bukan persoalan laik atau tidaknya kapal.
Kapal sudah melalui proses pemeriksaan sehingga keluar SPB. “Yang jelas setelah pemeriksaan dilakukan dan hasilnya layak keluarlah SPB,” jelasnya.
Namun demikian, kata Astika, dalam perjalanan angin dan ombak menghantam badan kapal dan terjadilah kandas.
Artinya meskipun kapal sudah dinyatakan layak dan kapal tersebut sudah bergerak, bisa saja terjadi kerusakan dalam perjalanan.” Bisa karena akibat benturan ombak,” imbuhnya.
Pihaknya sampai saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan, terkait matinya mesin kapal tersebut untuk mengetahui secara pasti penyebab matinya mesin kapal.
KMP Trisakti Elfina mengalami mati mesin di Selat Bali setelah bertolak dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang.
Kapal muatan truk besar, tronton, kendaraan keluarga masing – masing 1 unit dan 11 penumpang. Hingga saat ini masih dalam proses penarikan kapal, sedangkan penumpang sudah dievakuasi.