DENPASAR– Lagu Kebangsaan Indonesia Raya mengawali etape kedua Debat Terbuka Pilgub Bali pukul 19.35 di Hotel Inna Grand Bali Beach, Jalan Hang Tuah, Sanur, Denpasar, Sabtu (26/5) malam.
Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) dan paslon nomor urut 2
Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra Kerta) beradu visi misi membahas tema Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat.
Tema ini mencakup sub tema pendidikan dan ketenagakerjaan, kesehatan dan kependudukan, dan transportasi.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Dewa Kade Wisata Raka Sandi berharap debat terbuka menjadi momentum demokrasi yang berkualitas.
Segmen pertama debat terbuka langsung menyuguhkan perang urat saraf antara Koster-Ace dan Mantra-Kerta.
Keduanya tampak bersemangat merespons suguhan pertanyaan yang disusun tim perumus terdiri dari Ir. Putu Dana Pariawan Salain, Prof. Dewa Nyoman Wirawan, dan Prof. Dr. Sukadi yang disampaikan moderator Ariyo Ardi.
Wayan Koster membaca visi misi Pembangunan Bali 2018 lewat program Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Koster mengulas terbatasnya infrastruktur penunjang transportasi yang berimbas pada kemacetan lalu lintas.
Oleh sebab itu, dia berjanji mempercepat pembangunan. Selain itu memastikan pendidikan gratis 12 tahun di samping janji memberikan beasiswa S2 dan S3 dan jaminan kesehatan gratis.
Tensi debat naik di awal saat Sudikerta mempertanyakan pinjaman lunak yang dirancang Koster-Ace bagi masyarakat Bali yang hendak bekerja ke luar negeri.
Koster menyebut calon tenaga kerja tersebut umumnya kesulitan biaya. “Pemda akan memberikan pinjaman lunak. Bekerja sama dengan BPD dan lembaga keuangan lainnya.
Satu tahun dikembalikan,” ucap Koster sembari menyebut lapangan kerja dimaksud, antara lain sektor kapal pesiar dan spa.
Mantra-Kerta menegaskan visi misi Nawacandra menuju masyarakat Bali yang Santhi dan Jagatditha berlandaskan konsep Tri Hita Karana.
Lewat Nawacandra, cagub Rai Mantra mengatakan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali dari 74,38 persen menjadi 80.
“80 merupakan standar human index internasional. Juga meningkat indeks kebahagiaan masyarakat Bali menjadi posisi 5 besar nasional,” tandasnya.