NEGARA – Menjelang arus mudik Hari Raya Idul Fitri, kendaraan angkutan barang tujuan Bali dan Nusa Tenggara mengalami peningkatan cukup drastis.
Peningkatan jumlah kendaraan barang dari luar Bali ini untuk mengantisipasi kemacetan saat arus mudik dan larangan kendaraan barang beroperasi di Jalan Denpasar – Gilimanuk.
Meningkatnya jumlah kendaraan itu terlihat sejak tiga hari terakhir. Rata-rata yang melintas kendaraan barang yang membawa sembako dan material bangunan.
Manager Usaha PT. Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono mengakui ada peningkatan jumlah kendaraan yang masuk Bali. Terutama kendaraan barang dengan tujuan Bali dan wilayah timur Indonesia.
“Kemungkinan meningkatnya kendaraan barang ini, untuk antisipasi musim mudik nanti. Jadi stok barang ditambah lebih awal,” jelasnya.
Berdasar data dari Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik, jumlah kendaraan barang yang keluar dan masuk Bali naik signifikan.
Jika hari normal sekitar 900 kendaraan, sejak tiga hari terakhir mencapai 1.500 kendaraan per hari. “Kendaraan tidak hanya tujuan Bali, tapi Lombok sampai Sumbawa,” kata salah petugas jembatan timbang.
Sebagai catatan, berdasar Permenhub Nomor 34 Tahun 2018, demi mendukung keamanan angkutan lebaran dan keselamatan lalu lintas, operasional kendaraan pengangkut barang di Jalan Denpasar- Gilimanuk dibatasi.
Kabagops Polres Jembrana Kompol Mahfud Didik Wiratmoko mengatakan, kendaraan barang yang masuk Bali memang ada peningkatan.
Menurutnya, bertambahnya kendaraan barang ini untuk mengantisipasi arus mudik nanti, sehingga para pengusaha menambah stok sebelum ada pembatasan operasional kendaraan barang.
“Memang ada peningkatan, karena itu truk yang lebih dari dua kami atur agar tidak beriringan,” tegasnya.