MATARAM – Setelah pagelaran internasional Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 di Lombok belum lama ini, Indonesia kembali mengambil bagian sebagai destinasi lintasan event internasional World Sail 2018 yang akan dilalui ratusan kapal Yacth dari berbagai negara.
Tahun ini Rally Sail Indonesia mengangkat branding Sail Moyo-Tambora 2018 sebagai branding nasional, setelah tahun-tahun sebelumnya mengangkat branding Sail Sabang, Karimata, dan Bunaken.
“Tahun ini, rally Sail Indonesia akan mengangkat branding Sail Moyo-Tambora, sehingga ini menjadi moment yang baik untuk mempromosikan potensi wisata terutama wisata bahari di pulau Sumbawa,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Mohamad Faozal, di Mataram, Sabtu (26/5/2017) kemarin.
Sekitar 140 Kapal Yacth akan melintasi jalur Sail Moyo-Tambora di perairan Indonesia. Tahun ini para peserta mulai berlayar dari dua lokasi start berbeda. Sebagian dari Darwin, Aurtralia, dan sebagian lainnya dari Singapura sejak awal Juni mendatang.
Kapal-kapal layar ini kemudian akan berkumpul di kawasan Labuhan Bajo, Flores, NTT pada awal September nanti, untuk kemudian bersama-sama menuju lokasi puncak kegiatan di Teluk Saleh yang menjadi bagian dari kawasan minapolitan Samota (Saleh, Moyo, Tambora) di pulau Sumbawa, NTB.
“Puncak acara dilaksanakan di Teluk Saleh kawasan Samota tanggal 8 September, jadi sekitar 140 kapal yacht dari 35 lebih negara akan melintasi perairan kita khususnya di Sumbawa,” katanya.
Faozal mengatakan, promosi eksotisme maritim di pulau Sumbawa akan lebih maksimal dalam Sail Moyo Tambora 2018, sebab kegiatan ini melibatkan empat Kementerian atau Lembaga yang juga memiliki kegiatan dalam setiap rangkaiannya, selain Kemenpar RI.
Selain itu, dari sisi waktu, kata dia, rangkaian Sail Indonesia dengan branding Sail Moyo Sumbawa 2018 itu, akan menghabiskan waktu cukup lama di wilayah Nusa Tenggara Barat ini sejak 8 – 22 September 2018 mendatang.
“Rangkaiannya akan diisi dengan beragam kegiatan mulai dari pameran, bazar, dan lain sebagainya,” tukasnya.
Seperti biasa, dalam kegiatan World Sail Internasional itu, para peserta Sail pasti akan menghabiskan waktu beberapa hari di setiap pelabuhan yacth yang disinggahi. Jika diasumsikan 140 Yacht masing-masing membawa 2-4 penumpang, maka diperkirakan potensi masuk wisatawan di NTB bisa mencapai 500 orang.
Untuk kawasan yang disinggahi, efek domino kehadiran para peserta Sail ini juga akan berdampak bagi masyarakat terutama para pelaku UMKM. Sebab, para wisatawan ini akan membeli perbekalan dan juga cinderamata di destinasi tersebut.
Faozal menjelaskan, dalam Sail Moyo Tambora 2018 ini, sedikitnya lima Kabupaten dan Kota yang ada di pulau Sumbawa juga akan mengambil bagian dalam mempromosikan potensi pariwisata mereka. Sementara di Lombok, para peserta juga akan berlabuh di Pelabuhan Yacht Medana Resort di Desa Medana, Lombok Utara.
Tahun ini, papar Faozal, seremoni penyambutan di Lombok akan dilakukan di kawasan Gili Mas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Hal ini dilakukan sekaligus mempromosikan kawasan Gili Mas yang saat ini tengah berjalan megaproyek nasional Gili Mas Port yang kelak juga menyediakan fasilitas dan pelabuhan khusus bagi kapal Yacht.
“Puncak kegiatan di Gili Mas akan dilaksanakan pada 22 September. Selain empat kementerian dan lembaga, Sail Indonesia dengan branding Sail Moyo-Tambora 2018 juga didukung oleh TNI AL yang akan menggelar Sail Pass dan lainnya menggunakan KRI,” tambah Faozal.
Event Sail Indonesia dengan branding Sail Moyo Tambora 2018 diharapkan bisa melecutkan potensi wisata bahari NTB ke kancah internasional. (dan)