DENPASAR – Kasus Ni Kadek Suciari, 20, eks pelajar SMK yang tewas di kamar kosnya di Banjar Dinas Kuta Banding, Kubutambahan,
Minggu (27/5) lalu lantaran mengalami pendarahan saat mengandung empat bulan masih menyisakan teka-teki.
Tim forensik RSUP Sanglah masih mendalami hasil otopsi sekaligus mengambil sampel di tubuh korban untuk tes toksikologi dan tes DNA.
“Iya, sementara masih menunggu hasilnya seperti apa. Sekitar dua minggu lagi untuk mengetahui hasil uji toksikologi dan DNA,” ujar Kepala Forensik RS Sanglah dr Dudut Rustyadi Rabu kemarin.
Uji toksikologi diperlukan untuk menilai keamanan obat yang dikonsumsi korban. Untuk diketahui, disamping jasad korban, penyidik kepolisian menemukan sejumlah obat yang diduga obat penggugur kandungan.
Belum diketahui jenis obat dan khasiat obat itu. Termasuk apakah obat yang dikonsumsi obat legal atau ilegal.
Yang jelas, dengan uji toksikologi ini dapat diketahui ketoksikan suatu bahan obat terhadap makhluk hidup.
Sementara tes DNA diperlukan untuk mengetahui informasi genetika sesesorang. Dengan tes DNA, seseorang bisa mengetahui garis keturunannya.
“Sementara kami masih menunggu hasilnya,” bebernya.