32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:48 PM WIB

Objek Wisata Swafoto Pantai Candikusuma Mulai Ditinggalkan, Ternyata…

NEGARA – Sejumlah objek wisata yang dibangun Pemkab Jembrana terkesan jalan di tempat. Seperti Pantai Candikusuma yang sudah disediakan untuk swafoto.

Bukannya bertambah ramai dikunjungi wisatawan, objek wisata buatan itu justru mulai ditinggalkan lantaran tidak ada inovasi baru dari pihak pengelola.

Kunjungan wisatawan hanya ramai pada saat awal-awal dibangun, namun saat ini sudah mulai sepi pengunjung.

Untuk diketahui, objek wisata swafoto di Pantai Candikusuma dibangun dengan anggaran APBD sebesar Rp 174,30 juta. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk penataan rest area.

Lalu untuk membuat tempat swafoto di atas tebing berlatar belakang tulisan Love Jembrana. Awalnya, setelah dibangun akhir tahun 2017 lalu, kunjungan membludak hingga ratusan orang setiap harinya terutama hari libur.

“Sekarang sudah jarang yang datang, hari libur juga sepi. Tidak seperti awal-awal,” kata salah seorang warga sekitar.

Kondisi tersebut diakui oleh Agus Sulaimi, ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Candikusuma.

Menurutnya, setiap hari masih ada kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut, tetapi memang tidak seramai awal dibangun.

“Awal-awal biasa banyak (kunjungan), dimana – mana kayak juwuk manis, puncak mawar biasa (banyak kunjungan),” jelasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan inovasi agar kunjungan wisatawan kembali ramai. Karena tanpa ada inovasi, maka pariwisata akan ditinggalkan.

Salah satunya dengan membuka paket wisata mengunjungi kolam apung yang berada di tengah laut.

Fasilitas untuk paket wisata tersebut sudah disediakan, hanya saja paket belum dikemas secara baik. “Secepatnya kami buka,” ujarnya.

Selain paket kunjungan kolam apung, sejumlah titik di pantai Candikusuma tersebut banyak terumbu karang yang belum diketahui oleh wisatawan.

Ke depan, lanjutnya, semua potensi yang ada di pantai selatan Jembrana ini akan dikembangkan untuk menarik wisatawan datang.

Terpisah, Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana I Nyoman Wenten mengatakan, sudah mendorong pokdarwis dan masyarakat di pesisir Pantai Candikusuma untuk beriinovasi.

Salah satunya sinergi dengan wisata edukasi budidaya ikan di keramba apung dan mutiara yang belum terekspos. “Biar masyarakat juga tahu bahwa di sana (pantai Candikusuma) juga ada budidaya mutiara,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membuat paket wisata budidaya ikan keramba apung.

Namun untuk budidaya mutiara belum ada koordinasi dengan pemilik budidaya mutiara. “Sementara yang sudah siap dari keramba apung karena yang punya masyarakat sendiri,” terangnya.

Di lokasi Pantai Desa Candikusuma, selain bisa menikmati sensasi swafoto dengan latar belakang selat Bali dan jika cuaca cerah pemandangan lebih indah dengan tambahan

latar belakang barisan pegunungan di Kabupaten Banyuwangi. Begitu juga pada sore hari bisa swafoto dengan latar belakang senja atau sunset.(

NEGARA – Sejumlah objek wisata yang dibangun Pemkab Jembrana terkesan jalan di tempat. Seperti Pantai Candikusuma yang sudah disediakan untuk swafoto.

Bukannya bertambah ramai dikunjungi wisatawan, objek wisata buatan itu justru mulai ditinggalkan lantaran tidak ada inovasi baru dari pihak pengelola.

Kunjungan wisatawan hanya ramai pada saat awal-awal dibangun, namun saat ini sudah mulai sepi pengunjung.

Untuk diketahui, objek wisata swafoto di Pantai Candikusuma dibangun dengan anggaran APBD sebesar Rp 174,30 juta. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk penataan rest area.

Lalu untuk membuat tempat swafoto di atas tebing berlatar belakang tulisan Love Jembrana. Awalnya, setelah dibangun akhir tahun 2017 lalu, kunjungan membludak hingga ratusan orang setiap harinya terutama hari libur.

“Sekarang sudah jarang yang datang, hari libur juga sepi. Tidak seperti awal-awal,” kata salah seorang warga sekitar.

Kondisi tersebut diakui oleh Agus Sulaimi, ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Candikusuma.

Menurutnya, setiap hari masih ada kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut, tetapi memang tidak seramai awal dibangun.

“Awal-awal biasa banyak (kunjungan), dimana – mana kayak juwuk manis, puncak mawar biasa (banyak kunjungan),” jelasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan inovasi agar kunjungan wisatawan kembali ramai. Karena tanpa ada inovasi, maka pariwisata akan ditinggalkan.

Salah satunya dengan membuka paket wisata mengunjungi kolam apung yang berada di tengah laut.

Fasilitas untuk paket wisata tersebut sudah disediakan, hanya saja paket belum dikemas secara baik. “Secepatnya kami buka,” ujarnya.

Selain paket kunjungan kolam apung, sejumlah titik di pantai Candikusuma tersebut banyak terumbu karang yang belum diketahui oleh wisatawan.

Ke depan, lanjutnya, semua potensi yang ada di pantai selatan Jembrana ini akan dikembangkan untuk menarik wisatawan datang.

Terpisah, Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana I Nyoman Wenten mengatakan, sudah mendorong pokdarwis dan masyarakat di pesisir Pantai Candikusuma untuk beriinovasi.

Salah satunya sinergi dengan wisata edukasi budidaya ikan di keramba apung dan mutiara yang belum terekspos. “Biar masyarakat juga tahu bahwa di sana (pantai Candikusuma) juga ada budidaya mutiara,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membuat paket wisata budidaya ikan keramba apung.

Namun untuk budidaya mutiara belum ada koordinasi dengan pemilik budidaya mutiara. “Sementara yang sudah siap dari keramba apung karena yang punya masyarakat sendiri,” terangnya.

Di lokasi Pantai Desa Candikusuma, selain bisa menikmati sensasi swafoto dengan latar belakang selat Bali dan jika cuaca cerah pemandangan lebih indah dengan tambahan

latar belakang barisan pegunungan di Kabupaten Banyuwangi. Begitu juga pada sore hari bisa swafoto dengan latar belakang senja atau sunset.(

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/