SINGARAJA – Kontingen Kabupaten Buleleng memilih realistis pada ajang Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) Bali 2018.
Persaingan gelar juara, hanya akan diisi oleh Kontingen Denpasar dan Badung. Sementara Kontingen Buleleng, memilih fokus mengamankan posisi ketiga pada kompetisi pelajar tingkat provinsi itu.
Tahun ini Buleleng akan mengerahkan 306 orang atlet, 70 pelatih, dan 34 orang panitia pendukung pada ajang tersebut.
Mereka akan berkompetisi pada 20 cabang olahraga yang memperebutkan medali, serta sembilan cabang olahraga yang masuk eksebisi pada tahun ini.
Ketua Kontingen Porjar Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, pihaknya memilih realistis dengan kondisi persaingan di Porjar Bali.
Terlebih selisih perolehan medali antara peringkat kedua dengan peringkat ketiga cukup jauh. Tahun 2017 lalu, peringkat kedua diisi Kabupaten Badung dengan perolehan 124 medali emas.
Sementara Buleleng yang ada di posisi ketiga, hanya kebagian 59 keping medali emas.
“Jarak pencapaian medali emas antara rangking tiga dengan rangking dua masih jauh. Makanya kami pasang target realistis. Mempertahankan posisi ketiga, tapi meningkatkan perolehan medali.
Tahun lalu kita dapat 59 medali emas, tahun ini target kami 65 medali emas,” kata Suyasa disela-sela pelepasan atlet Porjar di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng kemarin.
Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra mengatakan, kontingen harus mampu memenuhi target yang dipancang.
Meski belum mampu melakukan perbaikan peringkat, Sutjidra berharap pundi-pundi medali terus ditingkatkan tiap tahunnya.
“Pemerintah sudah memberikan ruang bagi anak-anak kita yang memiliki bakat di bidang olahraga. Tentu harus diimbangi dengan pembinaan yang baik, sehingga mereka berprestasi.
Target yang dipasang memang realistis, tapi itu harus mampu dicapai,” kata Sutjidra. Tahun ini Kontingen Porjar Buleleng hanya sempat
mengikuti sentralisasi latihan selama dua pekan. Cabang olahraga seperti atletik, renang, senam, kriket, karate, wushu, dan woodball.