LOMBOK BARAT – Ketersediaan listrik PLN yang sudah terpenuhi di Gili Gede, membuat pulau eksotis di Kecamatan Sekotong itu semakin siap dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Lombok Barat.
“Listrik PLN sudah masuk di Gili Gede, dan infrastruktur ini tentu sangat menunjang iklim investasi di kawasan itu. Gili Gede memang kami dorong untuk menjadi salah satu destinasi wisata andalan ke depan,” kata Saiful Ahkam, Kabag Humas Pemda Lombok Barat, di Mataram, Minggu (3/6).
Gili Gede merupakan sebuah pulau seluas sekitar 260 hektare yang terletak di perairan Selatan, Lombok Barat. Secara administratif, bersama Gili Layar – pulau yang sedikit lebih kecil -, Gili Gede masuk ke dalam wilayah Desa Gili Gede Indah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.
Pulau eksotis dengan hamparan pasir putih ini menjadi bagian dari 12 pulau atau Gili di kawasan Sekotong, Lombok Barat, yang akan dikembangkan Pemda setempat menuju destinasi wisata internasional.
Ahkam mengatakan, saat ini Gili Gede menjadi ikon destinasi wisata di bagian Selatan Lombok Barat. Dari sekitar 37 investasi hotel dan penginapan yang ada di kawasan Sekotong, sekitar 17 diantaranya berada di Gili Gede.
“Sektor pariwisata memang sangat menjanjikan di sana. Masyarakat setempat juga banyak juga menerima manfaat, dan sebagian sudah mulai beralih profesi mengisi peluang-peluang kerja di sektor pariwisata ini,” katanya.
Sebelumnya, sekitar 1800 jiwa penduduk yanng terdiri dari sekitar 450 Keluarga di pulau itu sebelumnya mayoritas nelayan.
Namun beberapa tahun terakhir, tercatat lebih dari 45 persen diantaranya mulai alih profesi menyusul perkembangan industri pariwisata di sana.
Selain yanng terserap menjadi karyawan hotel dan penginapan, ada juga masyarakat yang membuka usaha UMKM, warung makan, penyewaan boat, dan banyak juga yang ikut kursus bahasa Inggris dan bekerja sebagai pemandu wisata di sana.
Menurut Ahkam, beberapa tahun lalu faktor yang menghambat perkembangan pariwisata di Gili Gede adalah masalah ketersediaan infrastruktur kelistrikan.
Namun sejak April 2018 ini, masalah itu sudah bukan lagi kendala. Sebab, PLN sudah memasang jaringan listrik ke Gili Gede dengan sistem kelistrikan yang diambil melalui kabel bawah laut dari sistem Lombok.
Pemda Lombok Barat berharap, kondisi kelistrikan yang sudah memadai ini bukan saja bermanfaat bagi masyarakat setempat dan para pelaku industri wisata saat ini saja, tetapi juga menjadi peluang bagi iklim investasi yang lebih baik di kawasan itu.
“Saat ini ada sekitar 17 hotel, bungalow dan penginapan di Gili Gede, tapi dengan luas 260 hektare itu Gili Gede masih sangat potensial untuk investasi. Ini yang kami harapkan, agar semakin banhyak investor masuk dan turut mengembangkan kawasan,” kata Ahkam.
Dikonfirmasi terpisah, Manager SDM dan Umum PLN Wilayah NTB, Deddy Hidayat mengatakan, kondisi kelistrikan di Gili Gede saat ini memang sudah siap menunjang iklim investasi di sana.
Pembangunan Kabel Laut 20 KV yang dilakukan PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat pada Maret lalu, kini sudah selesai, di mana PLN membangun kabel laut 20 KV sepanjang 2 x 2,4 km untuk melistriki pulau itu.
“Kami sudah selesai menyambungkan 2 kabel sekaligus. Yang satu sebagai cadangan, sehingga jika ada gangguan, penyaluran listrik bisa dialihkan. Selain itu, kalau pertumbuhan beban tinggi, kami juga tetap bisa penuhi,” kata Deddy.
Menurut dia, suplai kelistrikan untuk Gili Gede memang menjadi prioritas karena Gili Gede merupakan salah satu pulau yang memiliki potensi, khususnya di bidang perikanan dan pariwisata.
“Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan dan budidaya ikan laut. Beberapa penduduk juga memiliki homestay bagi wisatawan. Saat ini, penduduk Gili Gede menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Oleh karena itu, kehadiran listrik PLN ini juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat Gili Gede,” katanya. (dan)