29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:32 AM WIB

Warga Bebalang Tewas di Objek Wisata, Begini Bunyi Pesan Terakhirnya…

BANGLI – Kasus bunuh diri kembali terjadi di kabupaten Bangli. Kali ini, Senin (4/6) pria paruh baya, Wayan Redana, 53,

warga Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, ditemuikan meninggal dunia di posko pintu masuk objek wisata Sudamala.

Redana ditemukan sudah kaku dalam posisi bersimpuh dan bersandar pada kursi yang ada di pos tersebut. Korban diduga meninggal akibat menenggak alkohol berlebihan.

Menurut Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi, penemuan sesosok mayat itu bermula dari kedatangan salah satu saksi, Nengah Munggah, 60, yang hendak ke kebun sekitar pukul 05.30.

Dalam perjalanan ke kebun, saksi melihat korban dalam posisi terduduk di pos tiket pintu masuk menuju obyek wisata spiritual Petirtaan Sudamala.

Saat itu, saksi melihat korban bernama Wayan Redana dalam keadaan duduk. Namun saat didekati, tubuhnya tidak bergerak.

Saksi yang bingung kemudian memanggil warga sekitar dan melaporkan kasus ini ke Mapolsek Bangli.

Mendapat laporan seperti itu, satuan Polsek Bangli diback up jajaran Polres Bangli langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) termasuk melakukan olah TKP.

Polisi juga mengumpulkan data dari keterangan para saksi. Di dekat tubuh korban ditemukan ada dua botol minuman berisi cairan putih dan hitam. Baunya mirip alkohol.

“Sesuai keterangan saksi, sebelum meninggal salah satu kerabat korban mengaku sempat ditelpon korban. Katanya korban mau mengakhiri hidupnya,” ujar AKP Sulhadi usai olah TKP.

Saat itu, korban bercerita kepada saksi bahwa korban ingin mengakhiri hidupnya tepat di usia 53 tahun. “Kepada salah seoarang saksi, korban sempat berpesan agar menjaga anak-anaknya,” jelasnya.

Hanya saja, saat ditanya lebih lanjut, saksi belum mengetahui secara pasti penyebab korban nekat megakhiri hidupnya.

Sebab, saat korban ditanyakan apakah mempunyai hutang dijawab oleh korban mengaku tidak punya hutang. “Apa masalahnya, belum kami ketahui secara pasti,” ungkapnya.

Sementara itu, dari pemeriksaan medis, korban dinyatakan meninggal dunia, dengan kondisi badan dingin dan tubuhnya mulai kaku dan lebam.

Dari mulut korban tercium bau alkohol dan di samping korban ditemukan ada dua botol minuman yang satu berbau alkohol, dan botol yang lainya berbau minuman ringan berbau coca-cola.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diperkirakan telah meninggal kurang lebih 2 hingga 6 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.

Untuk motif dan kandungan minuman yang diduga ditegak korban masih kita dalami,” tukasnya. 

BANGLI – Kasus bunuh diri kembali terjadi di kabupaten Bangli. Kali ini, Senin (4/6) pria paruh baya, Wayan Redana, 53,

warga Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, ditemuikan meninggal dunia di posko pintu masuk objek wisata Sudamala.

Redana ditemukan sudah kaku dalam posisi bersimpuh dan bersandar pada kursi yang ada di pos tersebut. Korban diduga meninggal akibat menenggak alkohol berlebihan.

Menurut Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi, penemuan sesosok mayat itu bermula dari kedatangan salah satu saksi, Nengah Munggah, 60, yang hendak ke kebun sekitar pukul 05.30.

Dalam perjalanan ke kebun, saksi melihat korban dalam posisi terduduk di pos tiket pintu masuk menuju obyek wisata spiritual Petirtaan Sudamala.

Saat itu, saksi melihat korban bernama Wayan Redana dalam keadaan duduk. Namun saat didekati, tubuhnya tidak bergerak.

Saksi yang bingung kemudian memanggil warga sekitar dan melaporkan kasus ini ke Mapolsek Bangli.

Mendapat laporan seperti itu, satuan Polsek Bangli diback up jajaran Polres Bangli langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) termasuk melakukan olah TKP.

Polisi juga mengumpulkan data dari keterangan para saksi. Di dekat tubuh korban ditemukan ada dua botol minuman berisi cairan putih dan hitam. Baunya mirip alkohol.

“Sesuai keterangan saksi, sebelum meninggal salah satu kerabat korban mengaku sempat ditelpon korban. Katanya korban mau mengakhiri hidupnya,” ujar AKP Sulhadi usai olah TKP.

Saat itu, korban bercerita kepada saksi bahwa korban ingin mengakhiri hidupnya tepat di usia 53 tahun. “Kepada salah seoarang saksi, korban sempat berpesan agar menjaga anak-anaknya,” jelasnya.

Hanya saja, saat ditanya lebih lanjut, saksi belum mengetahui secara pasti penyebab korban nekat megakhiri hidupnya.

Sebab, saat korban ditanyakan apakah mempunyai hutang dijawab oleh korban mengaku tidak punya hutang. “Apa masalahnya, belum kami ketahui secara pasti,” ungkapnya.

Sementara itu, dari pemeriksaan medis, korban dinyatakan meninggal dunia, dengan kondisi badan dingin dan tubuhnya mulai kaku dan lebam.

Dari mulut korban tercium bau alkohol dan di samping korban ditemukan ada dua botol minuman yang satu berbau alkohol, dan botol yang lainya berbau minuman ringan berbau coca-cola.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diperkirakan telah meninggal kurang lebih 2 hingga 6 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.

Untuk motif dan kandungan minuman yang diduga ditegak korban masih kita dalami,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/