RadarBali.com – Pembangunan Terminal Negara mulai dikerjakan oleh pememang tender, Selasa kemarin (15/8).
Pembangunan diawali dengan upacara ngantukan betari sri di lokasi yang akan dibangun terminal yang pada tahap awal ini menggunakan anggaran Pemerintah Kabupaten Jembrana sebesar Rp 5 miliar lebih.
Pantauan Radar Jembrana, upacara ngantukan betari sri dilakukan Selasa siang tepat di tengah lahan 1 hektare yang akan dibangun terminal.
Upacara ini menurut Dewa Mangku Putu Arda yang memimpin upacara untuk “mengosongkan” lahan agar netral lagi. Karena sebelunya, lahan adalah sawah sehingga harus dinetralkan secara niscala.
Pemangku Pura Danu, Pangkung Manggis, Desa BB Agung menjelaskan, upacara ini sangat penting dilakukan agar saat pembangunan hingga nanti digunakan tidak timbul masalah karena secara niskala masih belum bersih.
“Biar nanti kalau ada sedikit masalah jadi besar,” ujarnya. Dengan selesainya upacara ini, maka proses pembangunan terminal bisa dimulai.
Dimulai dari pengukuran dan pengurukan tanah agar lebih padat. Material bangunan seperti batu sudah ada di sekitar lahan yang akan dibangun. “Karena sudah dilakukan upacara, bisa langsung dimulai,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan I Made Dwi Maharimbawa mengatakan, pembangunan Terminal Negara yang dibangun di Desa Baluk, Kecamatan Negara, ini dibangun dengan dua tahap.
Tahap pertama dengan pengurukan yang dilakukan kontraktor asal Jembrana PT. Cahaya Bali Bangun Persada dengan biaya sebesar Rp 5 miliar lebih, dari pagu anggaran Rp 6,7 miliar. “Target selesai 28 November,” jelasnya.
Namun, target selesai dan anggaran itu hanya untuk pengurukan saja. Tahap kedua akan dianggarkan lagi tahun 2018 untuk proses pembangunan terminal.
Terminal Negara ini selain difungsikan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang moda transportasi, juga digunakan untuk rest area