GIANYAR – Tenang dan tanpa terburu-buru. Itulah gaya permainan Bali United ketika membungkam Persipura Jayapura dengan skor 2-0.
Kemenangan ini menjadi kemenangan yang manis karena Bali United berhasil memberi kado kepada seluruh masyarakat Bali yang saat pertandingan Sabtu malam kemarin (9/6) bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.
Jangan lupakan juga kerja keras sang kiper Wawan Hendrawan yang tampil apik selama 90 menit pertandingan.
Wawan juga kembali menjadi pahlawan setelah mampu menepis sepakan penalti Marcel Silva Sacramento pada menit ke-93.
Dua gol Bali United kemarin terjadi dalam skema open play. Fadil Sausu dkk sudah jeli dan memperbaiki transisi yang selama ini menjadi masalah.
Sang kapten Fadil Sausu membuka keunggulan pada menit ke-28 melalui sepakan tendangan dari luar kotak penaltinya.
Gol kedua Bali United diciptakan Stefano Lilipaly pada menit ke-86. Fano berhasil lepas dari jebakan offside Persipura Jayapura setelah menerima umpan Muhammad Taufiq.
Tambahan satu gol Fano menjadikan pundi-pundi golnya bertambah menjadi delapan gol. Bagi Bali United, kemenangan ini langsung mendongkrak posisi mereka keposisi sembilan klasemen sementara dengan raihan 17 poin.
Kalau dilihat dalam pertandingan kemarin, skema baru dilakukan Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro. Ricky Fajrin mengisi pos sebagai bek tengah berduet dengan Ahn Byung Keon.
Ilija Spasojevic juga dimainkan untuk pertama kalinya pasca pulih dari cedera tumit. Tapi sekali lagi, Spaso bermain dibawah performanya.
Bahkan Spaso kembali mengalami cedera yang tampaknya diposisi yang sama pula. Spaso pun langsung diganti pada menit ke-53 dan Widodo memasukkan Hanis Saghara Putra.
Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro usai pertandingan kemarin berterimakasih dengan hasil hari ini. Dia terlihat cukup gembira dengan hasil yang diraih anak asuhnya.
“Terimakasih para suporter yang telah mendoakan kami dihari yang sakral ini. Selamat Hari Raya Kuningan juga,” terang Widodo.
Kunci utama kemenangan Serdadu Tridatu menurut Widodo adalah transisi dari menyerang ke bertahan yang sudah diperbaiki.
“Psywar lawan sebelum pertandingan juga menjadikan motivasi untuk kami. Pemain kami juga disiplin sehingga pemain lawan tidak leluasa menggedor pertahanan kami,” ungkap Widodo.
Dia juga memiliki alasan lain mengapa memainkan Ilija Spasojevic yang menurut sebagaian orang masih belum sembuh 100 persen dari cederanya.
“Saya ini seorang mantan pemain. Kalau ada nama besar di lapangan pasti lawan akan berpikir. Contohnya Lilipaly yang beberapa kali jadi tidak terkawal,” tegasnya.