NEGARA – Pengamanan arus mudik Lebaran tahun ini benar-benar menjadi fokus utama seluruh stake holder di bali.
Selain melibatkan aparat keamanan seperti Kepolisian dan TNI, pengamanan tradisional juga dilibatkan.
Jika saat arus mudik tahun-tahun sebelumnya pengamanan hanya dilakukan oleh jajaran Polri, TNI serta Satpam pelabuhan, saat ini pecalang desa pekraman Gilimanuk juga dilibatkan.
Mereka ikut membantu pengamanan di loket tiket dan diareal pelabuhan. Setiap hari ada 10 orang pecalang yang dilibatkan untuk ikut mengamankan arus mudik.
Mereka dibagi menjadi dua shif yang setiap shif masing-masing 5 orang. “Kami memang diminta oleh ASDP untuk membantu pengamanan arus mudik,” ujar Bendesa Pekraman Gilimanuk I Ketut Galung kemarin.
Menurut Galung, dalan surat permintaannya itu ASDP meminta 10 orang setiap hari yang dibagi dua shif masing-masing shif 12 jam dengan 5 orang pecalang.
Mereka mulai bertugas sejak pagi kemarin, sampai arud mudik selesai. “Untuk operasional mereka ditanggung ASDP,” ungkapnya.