29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:23 AM WIB

Puluhan Warga Taro Terserang Sakit Mata, Penyebab Masih Misterius

GIANYAR – Wabah sakit mata menerpa warga Banjar Patas, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang. Sakit mata itu datang menimpa silih berganti warga warga sejak sebulan lalu.

Beberapa di antaranya tidak menunjukkan tanda sembuh. Menurut salah seorang warga setempat, I Made Kiki mengeluhkan sakit mata merah, bengkak hingga mengeluarkan air mata.

Dia mengaku sudah berkali-kali mengobati matanya dengan obat tetes mata, namun belum membuahkan hasil. “Ini sudah diisi obat terus, tapi belum juga membaik,” ujar Kiki kemarin.

Warga lainya, I Wayan Molog mengaku sudah sembilan hari mengalami sakit mata, hingga saat ini belum juga membaik.

Ia pun mengaku heran, kenapa sebagian besar warga di Banjar Patas bisa terkena sakit mata. “Saya sendiri heran sebagian besar warga di sini kena sakit mata, sedangkan di banjar tetangga tidak,” keluhnya.

Kelian Adat Banjar Patas, Made Jojol mengaku kondisi sakit mata yang dialami warganya mulai telihat sejak 14 hari sebelum Galungan.

Hingga kini silih berganti warga mengalami keluhan serupa.  “Belum tahu itu apa penyebabnya, keluarga saya juga beberapa ada yang kena, seperti adik saya juga kena,” terang Made Jojol.

Sebagai kelian adat, dia tidak bisa memastikan berapa jumlah warga yang terkena sakit mata. Namun ia memperkirakan ada sekitar 20 orang lebih terkena sakit mata.

Dikatakan sampai saat ini masih ada sejumlah warga yang menderita sakit mata. “Yang terkena sakit mata ini tidak pandang usia,

ada anak-anak, remaja hingga yang umurnya 40-an, dan yang pasti ini sangat menggangu aktifitas warga,” katanya.

GIANYAR – Wabah sakit mata menerpa warga Banjar Patas, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang. Sakit mata itu datang menimpa silih berganti warga warga sejak sebulan lalu.

Beberapa di antaranya tidak menunjukkan tanda sembuh. Menurut salah seorang warga setempat, I Made Kiki mengeluhkan sakit mata merah, bengkak hingga mengeluarkan air mata.

Dia mengaku sudah berkali-kali mengobati matanya dengan obat tetes mata, namun belum membuahkan hasil. “Ini sudah diisi obat terus, tapi belum juga membaik,” ujar Kiki kemarin.

Warga lainya, I Wayan Molog mengaku sudah sembilan hari mengalami sakit mata, hingga saat ini belum juga membaik.

Ia pun mengaku heran, kenapa sebagian besar warga di Banjar Patas bisa terkena sakit mata. “Saya sendiri heran sebagian besar warga di sini kena sakit mata, sedangkan di banjar tetangga tidak,” keluhnya.

Kelian Adat Banjar Patas, Made Jojol mengaku kondisi sakit mata yang dialami warganya mulai telihat sejak 14 hari sebelum Galungan.

Hingga kini silih berganti warga mengalami keluhan serupa.  “Belum tahu itu apa penyebabnya, keluarga saya juga beberapa ada yang kena, seperti adik saya juga kena,” terang Made Jojol.

Sebagai kelian adat, dia tidak bisa memastikan berapa jumlah warga yang terkena sakit mata. Namun ia memperkirakan ada sekitar 20 orang lebih terkena sakit mata.

Dikatakan sampai saat ini masih ada sejumlah warga yang menderita sakit mata. “Yang terkena sakit mata ini tidak pandang usia,

ada anak-anak, remaja hingga yang umurnya 40-an, dan yang pasti ini sangat menggangu aktifitas warga,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/