28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:59 PM WIB

BBTF 2018 Hadirkan 320 Buyer, Targetkan Transaksi Rp 7,71 Triliun

MANGUPURA – Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2018 tahun ini menghadirkan 320 buyers dari 41 negara dan 68 trade buyers yang terdiri dari 63 buyers domestik yang dihadirkan oleh Garuda Indonesia dan 5 trade buyers.

Selain itu sekitar 241 sellers termasuk dari 3 negara baru bakal berpartisipasi dalam acara yang digelar di Nusa Dua Convention Center (BNDCC) sejak tanggal 26 hingga 30 Juni ini.

Ketua Panitia Penyelenggara BBTF I Ketut Ardana mengungkapkan, ada beberapa target yang ingin dicapai dalam BBF kali ini.

Salah satunya mengembangkan program home stay desa wisata. Dengan semakin meningkatnya keinginan wisatawan mancanegara (wisman),

khususnya yang ingin merasakan hidup di tengah masyarakat pedesaan Bali, memicu panitia BBTF untuk pertama kalinya di tahun ini turut menampilkan sembilan desa wisata berpotensi yang ada di Propinsi Bali.

“Setiap desa wisata yang masuk area kabupaten di Bali disyaratkan untuk ikut serta mempromosikan potensi desanya. Setiap kabupaten mengirimkan satu perwakilan desa wisata yang akan ditampilkan,” ujarnya.

Disinggung mengenai target, I Ketut Ardana menjelaskan untuk target tahun ini mengalami peningkatan dari tahun lalu.

Di mana transaksi untuk BBTF selama even tersebut berlangsung mencapai Rp 7,71 triliun. Sementara jika dibanding tahun lalu target transaksi yang dipasang mencapai Rp 5,6 triliun dengan realisasi Rp 6,7 triliun.

“Kenapa target lebih tinggi, karena buyers juga meningkat sampai 60 persen. Setelah kami kalkulasi jatuhnya angka itu (Rp 7,71 triliun),” kata Ardana.

Pihaknya optimis bisa mencapai target mengingat tour operator yang didatangkan adalah mereka yang serius. Selain itu, tour operator tersebut sudah menjual Indonesia selama beberapa tahun.

Dengan mendatangkan tour operator yang sangat selektif tersebut, pihaknya tidak ingin membuat sellers kecewa yang mengakibatkan tahun depan tidak mengikuti BBTF lagi.

“Jadi kami harus yakinkan mereka bahwa buyers yang kami datangkan adalah yang memang potensial yang akan membawa turis ke sini (Bali),” tegasnya.

Peningkatan buyers dalam BBTF tahun ini dipengaruhi peserta dari negara-negara Eropa yang sebagian besar datang dari Prancis.

Sementara itu potensi sellers sendiri masih mencari beberapa destinasi yang terkenal. Namun, dari beberapa tour operator khususnya Eropa lebih senang mencari destinasi baru yang berbeda.

Bahkan, tidak hanya Bali dan Lombok saja, namun berkeliling ke beberapa destinasi lainnya di Indonesia.

 “Dari pertemuan dengan beberapa industri, ada paket-paket baru yang ditawarkan. Kalau 10 destinasi Bali baru sudah sangat dikenal, tapi harapannya lebih melebar lagi,” pungkasnya.

MANGUPURA – Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2018 tahun ini menghadirkan 320 buyers dari 41 negara dan 68 trade buyers yang terdiri dari 63 buyers domestik yang dihadirkan oleh Garuda Indonesia dan 5 trade buyers.

Selain itu sekitar 241 sellers termasuk dari 3 negara baru bakal berpartisipasi dalam acara yang digelar di Nusa Dua Convention Center (BNDCC) sejak tanggal 26 hingga 30 Juni ini.

Ketua Panitia Penyelenggara BBTF I Ketut Ardana mengungkapkan, ada beberapa target yang ingin dicapai dalam BBF kali ini.

Salah satunya mengembangkan program home stay desa wisata. Dengan semakin meningkatnya keinginan wisatawan mancanegara (wisman),

khususnya yang ingin merasakan hidup di tengah masyarakat pedesaan Bali, memicu panitia BBTF untuk pertama kalinya di tahun ini turut menampilkan sembilan desa wisata berpotensi yang ada di Propinsi Bali.

“Setiap desa wisata yang masuk area kabupaten di Bali disyaratkan untuk ikut serta mempromosikan potensi desanya. Setiap kabupaten mengirimkan satu perwakilan desa wisata yang akan ditampilkan,” ujarnya.

Disinggung mengenai target, I Ketut Ardana menjelaskan untuk target tahun ini mengalami peningkatan dari tahun lalu.

Di mana transaksi untuk BBTF selama even tersebut berlangsung mencapai Rp 7,71 triliun. Sementara jika dibanding tahun lalu target transaksi yang dipasang mencapai Rp 5,6 triliun dengan realisasi Rp 6,7 triliun.

“Kenapa target lebih tinggi, karena buyers juga meningkat sampai 60 persen. Setelah kami kalkulasi jatuhnya angka itu (Rp 7,71 triliun),” kata Ardana.

Pihaknya optimis bisa mencapai target mengingat tour operator yang didatangkan adalah mereka yang serius. Selain itu, tour operator tersebut sudah menjual Indonesia selama beberapa tahun.

Dengan mendatangkan tour operator yang sangat selektif tersebut, pihaknya tidak ingin membuat sellers kecewa yang mengakibatkan tahun depan tidak mengikuti BBTF lagi.

“Jadi kami harus yakinkan mereka bahwa buyers yang kami datangkan adalah yang memang potensial yang akan membawa turis ke sini (Bali),” tegasnya.

Peningkatan buyers dalam BBTF tahun ini dipengaruhi peserta dari negara-negara Eropa yang sebagian besar datang dari Prancis.

Sementara itu potensi sellers sendiri masih mencari beberapa destinasi yang terkenal. Namun, dari beberapa tour operator khususnya Eropa lebih senang mencari destinasi baru yang berbeda.

Bahkan, tidak hanya Bali dan Lombok saja, namun berkeliling ke beberapa destinasi lainnya di Indonesia.

 “Dari pertemuan dengan beberapa industri, ada paket-paket baru yang ditawarkan. Kalau 10 destinasi Bali baru sudah sangat dikenal, tapi harapannya lebih melebar lagi,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/