SINGARAJA – Pemulangan jenazah Kadek Pariani, 33, pekerja migran Indonesia (dulu disebut TKI, Red) asal Desa Pacung yang meninggal di Turki, terpaksa ditunda.
Penyebabnya Bandara Ngurah Rai ditutup akibat dampak hembusan abu vulkanik dari Gunung Agung.
Sedianya jenazah mendiang dipulangkan menggunakan maskapai Lion Air dan sampai di Denpasar pada pukul 12.05, Jumat (29/6) kemarin.
Namun karena ada penutupan bandara, pemulangan jenazah terpaksa ditunda sampai dengan waktu yang tak ditentukan.
Namun pemerintah akan berupaya memulangkan jenazah dalam kesempatan pertama. Kabid Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Buleleng
Nyoman Susila mengatakan, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul di Turki serta Balai Pelayanan Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar, telah berupaya semaksimal mungkin untuk memulangkan jenazah.
Menurut Susila, jenazah pagi kemarin sudah berada di Jakarta. “Tapi karena Bandara Ngurah Rai ditutup, maka pemulangan jenazah ditunda.
Diupayakan dalam kesempatan pertama bisa dipulangkan. Informasi terakhir akan dipulangkan menggunakan penerbangan pukul 21.00 malam dari Jakarta,” kata Susila.
Lebih lanjut Susila mengatakan, saat ini pihak dari KJRI Istanbul dan Kementerian Tenaga Kerja terus berkomunikasi dengan Dinas Tenaga Kerja Buleleng.
Sehingga jenazah bisa segera dipulangkan dan diserahkan pada pihak keluarga.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kadek Pariani, 33, TKI asal Desa Pacung dinyatakan meninggal di Turki karena menderita meningitis dan penyakit paru.
Wanita yang bekerja sebagai terapis spa di negeri rantau itu, dinyatakan meninggal pada Minggu (24/6) setelah sempat koma selama tiga pekan di rumah sakit.