AMLAPURA – Aktifitas Gunung Agung setelah erupsi besar Senin (2/7) malam masih terlihat Selasa (3/7) pagi.
Bahkan, pagi ini terjadi dua kali letupan cukup besar. Pertama terjadi pada pukul 09.28 Wita dengan tinggi kolom abu setinggi 2.000 meter.
Letusan kedua terjadi pada pukul 09.46 Wita dengan kolom abu setinggi 500 meter. Dua kali ini letusan ini melengkapi letusan pada Selasa dini hari pukul 04.13 Wita.
Letusan pagi buta itu menghasilkan kolom setinggi 2.000 meter. Kolom abu berwarna putih kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
“Erupsi disertai dengan amplitude maksimum 21 mm,” ujar Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho di akun twitternya.
Erupsi demi erupsi ini memicu terjadinya hujan abu. Dilaporkan hujan abu menyebar di wilayah lereng Gunung Agung dan sebagian kecil Bangli serta Singaraja.
Paling pertama terkena paparan hujan abu adalah wilayah Temukus dan Junggul Besakih, Rendang. Bahkan, erupsi pagi itu disertai dengan tiga kali hembusan yang cukup besar.
Laporan terbaru, abu vulkanik terbang hingga ke Banguwangi, dan Jember, Jawa Timur. Makin intensifnya erupsi Gunung Agung memaksa warga berbondong-bondong warga di lereng Gunung Agung mengungsi.
Mereka menuju posko dan tempat-tempat yang dirasa aman untuk berlindung dari bahaya letusan Gunung Agung.
“Anak-anak sementara saya ungsikan di Dusun Tegeh, Desa Amerta Bhuana Selat,” ujar Kadek Nadi, petani kebun di Bukit Galah, yang tinggal di lereng Gunung Agung.