AMLAPURA – Pemerintah daerah, BNPB, PVMBG dan stakeholder harus bekerja keras untuk menekan korban erupsi Gunung Agung yang intensitasnya kian tinggi sejak beberapa hari terakhir.
Pertama adalah memperbaiki infrastruktur yang rusak saat erupsi tahun 2017 lalu. Terutama jembatan yang digunakan untuk jalur evakuasi.
Pasalnya, sejak erupsi besar tahun 2017, kerusakan infrastruktur jembatan belum juga diperbaiki. Padahal, keberadaan jembatan sangat vital untuk menekan jatuhnya korban.
Hal itu terkuak saat Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa dan rombongan BPBD mengunjungi Bukit Galah, Selat, Karangasem.
Artha Dipa didampingi Sekretaris Pasebaya Agung I Wayan Suara Arsana mengecek jembatan yang putus saat banjir lahan hujan tahun lalu.
Memang ada jembatan darurat menggunakan bambu. Namun, jembatan itu bisa kapan saja putus karena dibangun seadaanya.
Selain itu rombongan wakil bupati mengecek jembatan di Tukad Panti yang terputus. “Kerusakan ini harus segera diperbaiki. Karena jembatan ini sangat vital,” ujar Artha Dipa.
Minimal, kata Artha Dipa, warga yang berniat menyelamatkan diri bisa kabur lebih cepat kala erupsi besar terjadi.
“Minimal perbaikan darurat agar warga bisa lewat terlebih dulu. Ini perlu dilakukan agar warga berani pulang dan saat erupsi terjadi bisa dengan mudah melakukan evakuasi,” bebernya.
Camat Selat Nengah Danu sendiri mengaku sudah mengusulkan agar segera dilakukan perbaikan. Pihaknya mengakui sempat juga ada kunjungan dari Kementerian PUPR.
Dirinya berharap segera dilakukan perbaikan sehingga warga meraya aman dan nyaman kalau pulang. “Rencananya sih arahnya menggunakan dana bencana,” kata Nengah Danu.