DENPASAR – Penolakan sumbangan pengembangan institusi (SPI) yang dibebankan kepada mahasiswa 2018 jalur mandiri berbuntut panjang.
Ratusan mahasiswa Universitas Udayana (Unud) berunjuk rasa di gedung rektorat, Kampus Bukit Jimbaran.
Mereka meminta rektor menemui ratusan mahasiswa tersebut. Sayangnya, hasil pertemuan tersebut tidak menemui titik kesepakatan.
Aksi dimulai pada pukul 10.00. Teriakan ratusan mahasiswa terus bergema di lobi gedung rektorat. Sayang, rektor tak juga turun.
Presiden BEM PM Unud Khosyi Rukito mewakili lembaga mahasiswa mengatakan, semua mahasiswa turut hadir. Tidak hanya BEM saja. Mereka satu tujuan menolak SPI.
Menurutnya, ada beberapa hal tidak mendasar dengan kebijakan rektorat karena sangat memberatkan calon mahasiswa Unud yang ingin kuliah di Universitas Udayana.
Yakni langsung diterapkannya uang kuliah tunggal golongan 4 dan 5, yang bertentangan dengan aturan UKT harus sesuai ekonomi mahasiswa.
Ketiga hal yang paling substansial adalah transparansi keuangan yang ada di Unud. Terakhir, mahasiswa di jalur mandiri pada tahun 2018 , tidak diperbolehkan mendapatkan beasiswa Bidikmisi
“Sebenarnya kami sudah audiensi pada saat itu hanya ada wakil rektor 1 dan wakil rektor 3. Kami ada kajian. Ada landasan kami di sana terhadap tuntutan kami.
Kajian ini kami sudah bandingkan dengan universitas lainnya. Dan, ada hal yang sama beberapa universitas lain ada penolakan,” ujarnya.
Untuk tindak lanjutnya, Khosyi mengatakan ingin melakukan dialog karena tidak bisa menerima hasil pertemuan kemarin.