DENPASAR –Pengembangan Pelabuhan Benoa yang dilakukan Pelindo III diprediksi membuat sejumlah sektor usaha tumbuh secara signifikan.
Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali berharap dalam pengembangan jangka panjang di Pelabuhan Benoa ini dibuat pelabuhan khusus peti kemas.
Jika itu terwujud, akan menjadi keuntungan sendiri bagi Pemerintah Provinsi Bali. Ketua Kadin Bali AA Ngurah Alit Wira Putra mengatakan, keberadaan Pelabuhan Benoa sangat strategis untuk dibangun pelabuhan Peti Kemas.
Karena selama ini, untuk keperluan ekspor, biaya yang dikeluarkan sangat mahal lantaran harus melalui Surabaya.
Selain bermanfaat untuk kepentingan ekspor, keberadaan pelabuhan peti kemas berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak.
“Jadi kami berharap, jika ada pembangunan pelabuhan peti kemas seperti yang disampaikan wakil gubernur, kami berharap bisa di Benoa. Jangan di Jembrana,” harapnya.
Dia mengungkapkan, adanya rencana pembangunan petik kemas ini akan membuat efisiensi dari segi dana dan juga waktu.
Misalnya, pelabuhan peti emas ini melayani pengiriman Bali ke Singapura dan kemudian dari Singapura pengirimannya ke negara tujuan.
“Kalau dari Bali langsung ke Singapura, tidak ke Surabaya akan menghemat biaya. Selain itu juga waktu bisa dihemat sampai 2 hari,” terangnya.
Karena selama ini, melalui Surabaya menyebabkan ongkos yang dikeluarkan sangat tinggi. Belum lagi jika stok kontainer di Benoa kosong dan harus didatangkan dari Surabaya.
“Jadi ada biaya narik untuk kembalikan lagi ke Surabaya,” pungkasnya.