MANGUPURA – Polemik penerimaan peserta didik baru (PPDB) membuat gerah tokoh masyarakat Kecamatan Abiansemal, Badung.
Setelah melakukan pertemuan, tokoh masyarakat Abiansemal sepakat mengusulkan pembangunan gedung sekolah baru untuk SMAN 2 Abiansemal.
“Saat ini di Abiansemal hanya ada satu SMA Negeri. Sementara jumlah SMP di Abiansemal sebanyak tujuh sekolah, empat SMP Negeri dan tiga SMP swasta.
Kan jelas tidak menampung kalau hanya satu SMA,” kata salah satu tokoh masyarakat Abiansemal, I Putu Alit Yandinata, kemarin.
Pria yang juga Ketua Komisi III DPRD Badung itu mengungkapkan, langkah untuk meminta sekolah baru di Abiansemal tersebut merupakan solusi nyata menjawab kebutuhan masyarakat.
Menurut Alit, saat ini di Kecamatan Abiansemal ada 500 siswa lulusan SMP yang tidak terakomodir. Ironisnya, masih ada belasan ruang belajar atau kelas di SMAN 1 Abiansemal yang tidak terpakai lantaran penerapan sistem zonasi.
“Ini bukan masalah sekolah swasta atau negeri. Tapi soal kebutuhan masyarakat. Kami juga memotivasi swasta. Kalau sekolah itu baik pasti dicari murid,” imbuhnya.
Pembangunan sekolah baru menurut Alit masalah kecil. Pemkab Badung mampu mengeluarkan anggaran untuk pembiayaan sekolah baru.
Anggaran gedung ditanggung Pemkab Badung, sedangkan lahan disediakan Pemprov Bali.
Alit mengusulkan pembangunan sekolah baru dibangun di atas aset tanah Pemprov Bali di Desa Sedang. Setelah pembangunan selesai, sekolah akan dihibahkan kepada Pemprov Bali.
“Masalah sekolah baru ini sangat simpel. Sekarang ini masalah niat saja, mau atau tidak membangun sekolah baru,” tukas Alit.
Politikus penggemar Vespa itu juga berharap Senin (9/7) besok Bupati Badung sudah mengirim surat ke Pemprov Bali untuk pembangunan kelas baru. Masyarakat yang anaknya belum mendapat sekolah butuh kepastian.