DENPASAR – Dibutuhkan waktu 12 jam lebih untuk memadamkan api yang melahap 40 kapal ikan di Pelabuhan Benoa, tepatnya di Dermaga Barat Utara depan PT Intimas Surya, kemarin.
Hal tersebut disebabkan kurangnya sarana prasarana penanggulangan pemadaman api, seperti hydrant (keran air ).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Penanggulangan Kedaruratan BPBD Kota Denpasar, IB Yoga saat ditemui di lokasi.
Padahal, menurut IB Yoga, sesuai standar hydrant harus ada per 50 meter di pelabuhan. “Masalahnya ya itu tidak ada satu pun keran air yang siap digunakan setiap saat.
Padahal, setiap lima puluh meter harus ada keran. Seperti yang kami pasang di jalan-jalan. Kendalanya mobilisasi pengambilan air. Pengambilan air sampai 30 menit,” ucapnya.
Kalak BPBD Kota Denpasar IB Joni Arimbawa mengatakan pemadaman api memakan waktu sampai 12 jam. Itu dilakukan dari pukul 02.30 sampai 14.30 sore.
Pengerahan petugas pemadaman kebakaran ada 64 dengan 8 unit mobil kebakaran dari BPBD Kota Denpasar,
dibantu juga dari Badung mengerahkan 3 unit mobil kebakaran dan dari pemadaman api dari Pelindo serta dibantu water canon milik kepolisian.
“ Kami minta bantuan ke Badung. Badung juga mengerahkan 3 unit dari Badung, dari pemadam 2 kendaraan damkar ditambah 3 water canon Polda Bali. Jadi ada sekitar 15 unit,” ucapnya.
Gus Joni menjelaskan kendala lain dari BPBD yakni hanya bisa memadamkan yang dipinggir saja. Tidak bisa menjangkau ke tengah laut.
Sedangkan kapal pemadam dari Pelindo terbatas. Besarnya api juga dipengaruhi oleh angin yang besar dan bahan-bahan kapal dari kayu dan dilapisi fiber.
Ditambah juga sebagian kapal siap berangkat, sehingga ada memuat logistik dan membawa bahan bakar minyak (BBM).